AmpenanNews. Seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yg tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram selama Tahun 2021 telah terjadi gempabumi sebanyak 5660 kejadian yg didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 5660 kejadian tsb terdapat 43 kejadian gempabumi yg dirasakan sekitar wilayah NTB.
Dari analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya Tahun 2021 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempabumi dan dominasi sumber gempabumi.
Berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempabumi Tahun 2021 terlihat kejadian gempabumi terbanyak pada bulan Desember sejumlah 1668 Kejadian.
Sedangkan berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 3920 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 1736 kejadian dan 6 kejadian untuk gempa dengan M > 5.
Kemudian berdasarkan kedalaman gempabumi denga kedalaman 60 km sebanyak 4818 kejadian, gempabumi dg 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 826 gempabumi dan 16 kejadian gempabumi dg kedalaman *> 300 Km.
Untuk seismisitas Wilayah NTB dan Sekitarnya selama Tahun 2021 disebabkan oleh aktifitas Zona Subduksi di Selatan pulau dan Zona Back Arc Thrust di Utara pulau serta Sesar Lokal yang ada di wilayah NTB dan sekitarnya.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yg tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yg disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yg telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.” Tutup Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, S.Si. melalui pres rilisnya.