AmpenanNews. Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak tahun lalu berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat. Semua sektor dituntut untuk beradaptasi dengan situasi menantang ini, termasuk sektor kehumasan atau public relation (PR).
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemprov NTB,Dr. Najamuddin Amy, S.Sos.,MM, mengungkapkan bahwa peran PR dapat dijalankan oleh semua karyawan atau pekerja instansi. Baik itu di instansi swasta maupun pemerintah.
“Kita semua adalah humas NTB. Sekarang semua bisa jadi komunikator di lembaga masing-masing,”kata Doktor Najam, saat mengisi sambutan dalam acara penutupan Program Digital Talent Scholarship (DTS) Skema Government Transformation Academy (GTA) kelas Digital Public Relations (DPR), yang di selenggarakan oleh BPSDM Kementrian Kominfo bersama Dinas Kominfotik NTB, Rabu (27/10).
Menurutnya, era media digital telah membuat perubahan besar dalam kerja public relations (PR). Kini, dengan maraknya sosial media, pekerjaan PR tidak hanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang berada di divisi PR, peran PR dapat dijalankan oleh semua karyawan atau pekerja instansi. Baik itu di instansi swasta maupun pemerintah.
Yang menjadi tantangan tersendiri bagi PR saat ini, lanjut Doktor Najam adalah bagaimana kita sebagai praktisi public relation dapat menjadi pembawa berita yang baik demi kebangkitan daerah NTB ini,
“Saya berterimakasih kepada BPSDM Kemkominfo yang telah menyelenggarakan Program GTA ini, dengan begitu ASN Pemprov NTB dapat menambah kualitas SDMnya khususnya dibidang digital public relation” pungkasnya.
Program Digital Talent Scholarship (DTS), pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing di bidang teknologi digital pada level teknis. Ada 8 skema pelatihan DTS diantaranya adalah Government Transformation Academy (GTA) yang dikhususkan untuk ASN daerah. Pada Skema GTA dibagi kembali menjadi 4 kelas pelatihan yaitu Digital Public Relation (DPR), Social Media Analisys (SMA), Data Science Fundamental (DSF), dan Business Process Engineer (BPE).