AmpenanNews. Seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram Bulan September 2021 telah terjadi gempabumi sebanyak 336 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 336 kejadian tersebut terdapat 5 kejadian gempabumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat.
Dari analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya Bulan September 2021 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempabumi dan dominasi sumber gempabumi.
Uraian berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempabumi Periode 01 – 30 September 2021 terlihat kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 16 September sejumlah 45 Kejadian.
Sedangkan berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 223 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 113 kejadian dan tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M > 5. Pada tanggal 16 September 2021 mendominasi kejadian gempabumi di Periode 01 – 30 September 2021 dengan jumlah 27 kejadian pada rentang M < 3.
Berdasarkan kedalaman gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 289 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 47 gempabumi dan tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.
Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 57 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 21 kejadian dan tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M > 5. Pada tanggal 29 September 2021 mendominasi kejadian gempabumi di Minggu Keempat Periode 24 September – 01 Oktober 2021 dengan jumlah 11 kejadian pada rentang M < 3.
Kemudian berdasarkan kondisi Seismisitas Wilayah NTB dan Sekitarnya Periode 01 – 30 September 2021 aktivitas gempabumi didominasi di daerah sumber gempa Sesar Mendatar Selat Lombok, Flores Backarc Thrust Utara Sumbawa, dan Sesar Mendatar Teluk Panas.
Berdasarkan kedalaman gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 68 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 10 gempabumi dan tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.
“Untuk masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, S.Si, melalu Media WAG BMKG Mataram.