AmpenanNews. Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menerima kunjungan silaturahmi jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur di ruang kerjanya, Rabu (01/09).
Dalam kunjungan itu, pihak DJBC akan siap mensupport potensi pariwisata super prioritas Mandalika dengan memanfaatkan berbagai fasilitas fiskal kepabeanan dan cukai seperti TPB, KITE dan KEK kepada para IKM di Provinsi NTB dengan maksud memberikan pengetahuan tentang berbagai kemudahan fiskal maupun prosedural yang diberikan DJBC guna meningkatkan perekonomian dan menggenjot ekspor produk unggulan daerah.
“Khusus event World Superbike (WSBK) pada November tahun ini. Kita akan sangat support agar arus barang yang masuk untuk keperluan event dapat berjalan dengan lancar,” jelas Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Susila Brata
Salain mengawasi kegiatan ekspor-impor, DJBC juga memiliki tanggung jawab untuk menfasilitasi para IKM maupun UMKM yang ada di NTB. Terutama potensi produk-produk unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri agar memiliki nilai tambah yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Misalkan potensi tembakau yang bisa ditingkatkan nilai tambahnya. Caranya kita akan memberika edukasi kepada mereka bahwa ada fasilitas fiskal kepabeanan dan cukai yang bisa dimanfaatkan termasuk melakukan bimbingan teknis kepada UMKM tembakau agar diberdayakan lagi,” katanya.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi langkah dan perhatian yang diberikan pihak DJBC dalam upaya mengasah dan menggali berbagai potensi yang ada NTB. Terutama diharapkan agar produk-produk unggulan NTB bisa diekspor di berbagai negara. Sehingga nilai tambah dari produk-produk lokal NTB dapat memberi angin segar bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat.
“Sebagian besar kegiatan ekspor kita masih melewati Bali dan Surabaya. Sehingga dengan adanya support dari DJBC ini, NTB bisa melakukan kegiatan ekspor langsung dari NTB ke negara-negara tujuan,” harap Ummi Rohmi
Dengan demikian, menurut Ummi Rohmi, masalah ini sudah menjadi atensi pemerintah untuk lebih memberdayakan produk-produk UMKM NTB dengan kegiatan ekspor yang dipermudah oleh pihak terkait. Segingga produk-produk UMKM lokal NTB mendapatkan nilai tambah yang diharapkan dengan adanya langkah kongkrit dari pihak bea cukai dalam mempermudah segala dokumen ekspornya.
“Mudah-mudahan ini mampu direalisasikan sesegera mungkin, agar NTB menjadi salah daerah yang mampu meningkatkan kegiatan ekspornya tanpa harus melewati daerah-daerah lainnya,” harap Ummi Rohmi