AmpenanNews. Dihadapan forum United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menjabarkan berbagai strategis mitigasi bencana yang telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi NTB. Diantara upaya yang dilakukan adalah menciptakan satuan pendidikan aman bencana, membentuk desa tangguh bencana, laporan bencana berbasis digital, hingga sinergi lintas sektor.
“Alhamdulillah, penanganan bencana di NTB sudah berbasis desa dan dusun. Tak hanya itu, kalau ada bencana, masyarakat bisa melaporkan melalui aplikasi Siaga Bencana. Diantara upaya yang dilakukan adalah menciptakan satuan pendidikan aman bencana, membentuk desa tangguh bencana, laporan bencana berbasis digital, hingga sinergi lintas sektor.” Ungkapnya saat menjadi narasumber pada webinar UNDP Indonesia’s SDG Talks melaui virtual di pendopo Wagub, Rabu (14/07).
Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, menjelaskan, sebagai daerah yang rawan bencana Provinsi NTB juga mengembangkan layanan informasi kedaruratan yang disiapkan dalam aplikasi Siaga NTB, selain berbagai informasi tentang kebencanaan aplikasi juga dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana hingga ke tingkat dusun dan desa.
“Yang namanya bencana, tidak bisa ditebak kapan dan dimana akan terjadi. Untuk itu, penanganan bencana harus cepat dan dilakukan secara tepat dengan memberikan edukasi kepada masyarakat hingga ke dusun-dusun. selain berbagai informasi tentang kebencanaan aplikasi juga dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana hingga ke tingkat dusun dan desa.” tegas Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah.
Dalam webinar UNDP Indonesia’s SDG Talks dengan tema “Youth an Developing A Disaster-Prof Lifestyle” atau Pemuda dan Mengembangkan Gaya Hidup yang Pro-Bencana juga dihadiri oleh konselor ekonomi kedutaan Jepang untuk Indonesia, Shimizu Kazuhiko.