AmpenanNews. Peluang hujan diwilayah NTB semakin berkurang, untuk itu bersiap siap memasuki puncak musim kemarau karena curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2021 umumnya berada pada kategori Rendah (0 – 50 mm per dasarian).
Untuk Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Lunyuk, Kabupaten Sumbawa dengan jumlah curah hujan sebesar 12 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Juli 2021 di wilayah NTB umumnya Bawah Normal (BN). Hanya sebagian kecil wilayah Sumbawa bagian selatan yang memiliki sifat hujan Normal (N).
Dari Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori Panjang (21 – 30 hari) hingga Sangat Panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang terpantau di Pos Hujan Sape, Kabupaten Bima yaitu sepanjang 118 hari.
Sedangkan kondisi Indeks ENSO menunjukkan kondisi netral, diprediksi kondisi netral setidaknya akan berlangsung hingga awal tahun 2021.
Begitu juga dengan Indeks Dipole Mode menunjukkan prasyarat kondisi IOD negatif dan diprediksi akan kembali netral hingga Januari 2022.
Pada saat ini, angin timuran secara umum menguat dan mendominasi wilayah Indonesia termasuk NTB dan diprediksi menguat hingga bulan Oktober 2021.
Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif di Fase 5 dan diprediksi masih akan aktif bergerak melewati Fase 6 hingga awal Agustus 2021.
Dari Anomali OLR menunjukkan wilayah konvektif basah memasuki wilayah Indonesia bagian timur hingga Awal Agustus, begitu pula wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan termasuk wilayah NTB dalam kondisi kering yang diprediksi bertahan hingga awal Agustus 2021.
Pada Kondisi Suhu Muka laut disekitar wilayah Indonesia termasuk NTB, saat ini terpantau berada pada kategori netral hingga hangat. Berdasarkan kondisi tersebut, pada awal Agustus 2021 peluang terjadinya hujan relatif sangat kecil di wilayah NTB.
Pada dasarian I Agustus 2021, diprakirakan peluang curah hujan kurang dari 20 mm/dasarian > 90% terjadi hamper di seluruh wilayah NTB.
Dampak pada periode musim kemarau seperti saat ini masyarakat dihimbau agar lebih bijak menggunakan air bersih serta waspada akan potensi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan.
Namun demikian, masyarakat juga dihimbau tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal.
Ketika akan memasuki puncak musim kemarau, suhu udara akan lebih dingin terutama pada malam hari dan angin yang bertiup lebih kencang.
Diharapkan keoada masyarakat juga diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu sebelum beraktivitas dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini.
Info lebih lanjut mengenai Informasi Iklim di Provinsi Nusa Tenggara Barat silahkan menghubungi BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat Telepon 0370-674134 dan fax 0370-674135, Whatsapp : 081917465601 Website: iklim.ntb.bmkg.
Narasumber WAG.
Made Budi Setyawan & Nindya Kirana
dari BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat.