AmpenanNews. Kekayaan tenun budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat harus Ikuti trend fashion, hal tersebut disampaikan Ketua Dekranasda NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE., M. Sc, sekaligus meminta kepada designer dan pengrajin NTB untuk mengikuti trend fashion kekinian dari sebuah produk untuk memenangkan persaingan di pasar.
Pesan tersebut disampaikan Ketua Dekranasda NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE., M. Sc pada seminar The New Beginning, Fashion Trend and Craft 2021/2022 yang dilaksanakan secara Hybrid, Sabtu (3/7/2021) di Graha Bhakti Praja Setda Provinsi NTB.
“Karena saat ini, pasar melihat trend untuk memenuhi keinginannya, seperti model fashion dari produk yang dihasilkan perajin kain tenun,” bunda Niken sapaan Ketua Dekranasda NTB.
Apalagi NTB memiliki potensi kekayaan warisan budaya yang berlimpah. Mulai dari tenun, sarung, songket, yang dirancang mejadi fashion.
“Seperti model pakaian, tas, sepatu, hijab dan banyak produk lainnya,”jelas ketua TP.PKK NTB.
Selain itu, mengikuti perkembangan fesyen ini merupakan salah satu cara untuk tetap mempertahankan kekayaan warisan leluhur ini
“Kita tidak ingin kekayaan budaya seperti tenun, hanya kita yang nikmati, tapi dapat dipakai semua orang bahkan dunia. Yang terpenting akan menjadi warisan anak dan cucu kita,” tutupnya.
Sementara itu, narasumber dari Indonesia Fashion Chamber, Tedinang menyampaikan komitmennya memajukan fashion di Indonesia termasuk di NTB.
“Karena NTB ini memiliki kekayaan tenun atau songket yang kaya, ini dapat menginspirasi dan menginovasi untuk trend fashion,”kata wanita fashionabel yang juga Tim Riset Trend Desiner Kemenkraf RI.
Karena memiliki ragam tenun dan songket, NTB dapat bisa jadi model fesyen center dunia. Karena menurutnya daerah ini memiliki banyak potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusianya.
“Harus mendunia, kita bisa,”tutupnya dihadapan puluhan pelaku industri Ekraf, UMKM Ekraf, designer dan pengrajin se NTB baik yang ikut offline maupun online se-NTB.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, istri Forkopimda NTB, Sekdis Pariwisata, Sekdis Diskominfotik, Sekdis Perdagangan Provinsi NTB.