AmpenanNews. Sebanyak 14 calon mahasiswa asal NTB yang akan menempuh pendidikan Starata Satu (S1) di Sudan dilepas Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, Senin (28/6/2021) malam di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc mengakui secara ekonomi, geografis alam NTB masih lebih bagus ketimbang Negara Sudan. NTB ini dikiaskan Gubernur sebagai serpihan Surga yang Alloh berikan kepada ummat manusia khususnya masyarakat NTB.
“Meski demikian bukan berarti saya tidak merekomendasikan generasi-generasi NTB untuk belajar ke Sudan. Namun saya berkeinginan anak-anak kita cukup S1-nya di Sudan, selanjutntya untuk S2 dan S3-nya bisa dilanjutkan ke Erofa atau Amerika. Maksudnya agar anak-anak kita memiliki wawasan yang lebih luas dan bisa berinteraksi dengan negara lain di belahan dunia yang lain pula,” ingat Gubernur H. Zulikeflimansyah saat melepas 14 generasi muda NTB yang akan menempuh pendidikan S1-nya di Sudan, Senin (28/6/2021) malam, di Graha Bhakti Kantor Gubernur NTB.
Orang nomor satu di NTB ini juga mengingatkan agar para Mahasiswa/Mahasiswi yang belajar di Sudan bisa belajar dengan sungguh-sungguh selama 4 tahun. Dan selama 4 tahun belajar di Sudan diusahakan untuk bisa belajar Arab, Inggris ataupun bahasa lainnya.
“Silahkan belajar sungguh-sungguh di Sudan untuk selanjutnya saya rekomendasikan untuk S2 dan S3 dianjurkan anda pindah ke negara lain. Ini bukan subyektif. Untuk diketahui Sudan ini negara yang berbatasan dengan Etiofia, Ecif, Lybia. Bukan berarti Sudan itu tidak bagus, tapi saya berharap S2, S3nya itu belajar keAmerika atau ke Erofa. Jadi 14 anak-anak kita ini usahakan belajar bahasa yang menyiapkan kalian nantinya untuk kemudian huting beasisw berikutnya itu memilih Erofa atau Amerika,” pinta Bang Zul sapaan Gubernur NTB ini.
Gubernur juga mengingatkan untuk tidak mengira-ngira bahkan menduga-duga jika di Amerika ataupun Erofa itu merupakan negara yang warganya tidak bisa berbahasa Arab ataupun tidak menemukan komunitas Islam seperti Indonesia. Di Erofa maupun di Amerika juga banyak ditemukan komunitas Muslim yang berkomunikasi juga menggunakan Bahasa Arab.
“Jadi jangan kira di Amerika itu misalnya identik dengan Donal Trump. Orang Islam di Amerika itu banyak sekali. Di Sudan nanti anda juga bisa bersilaturrahmi, berziarah melalui internet untuk mengenal dunia lain yang akan memaksimalkan kemampuan agama dan bahasa yang diperoleh di Sudan. Kalaupun gagal belajar ke Erofa/AS bisa belajar ke Mesir atau ke Malaysia. Tapi kalau saya rekomendasikan S1-nya saja di Sudan, S2/S3 nya harus ke negera lain. Bukan karena kualitas pendidikan di Sudan tidak bagus, tapi cukup 4 tahun di Sudan untuk selanjutnya mencari pengalaman yang lebih baru di negara-negara lain,” saran Bang Zul.