Even Lombok Charity Run, Empat Laskar Pelari Jajal Keindahan Alam KLU
Terjemahan
arzh-CNnlendeidjaru

AmpenanNews. Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, melepas empat laskar pelari event Lombok Charity Run inisiasi Indonesian Overseas Alumni (IOA). Keempat laskar pelari itu akan menjajal rute dan keindahan Gumi Tioq Tata Tunaq, Lombok Utara, dengan mengambil start di halaman Kantor Bupati Lombok Utara, Tanjung, kemudian finish di Masjid Kuno Barong Biraq Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan dengan disambut Wakil Bupati Danny Carter Febrianto Ridawan, Sabtu (19/6/2021) pukul 06.00 Wita..

Dalam mengawali sambutannya saat melepas empat laskar pelari Lombok Charity Run asal Jakarta itu, Bupati Lotara H. Djohan Sjamsu menyampaikan perlunya menyemarakkan olahraga lari, bagi masyarakat Gumi Tioq Tata Tunaq di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Covid tidak boleh dihadapi dengan berdiam diri saja tanpa melakukan perlawanan. Keinginan kita ke depan dengan kegiatan hari ini, tentunya dapat menggugah semangat masyarakat Lombok Utara, berlari dan berolahraga untuk mencegah Covid-19,” katanya.

Bupati Djohan menegaskan, even Lombok Charity Run yang diinisiasi IOA itu dipandang sangat tepat. Dimana akan dapat mewarnai kegiatan pemerintah daerah, dalam upaya membangun Lombok Utara. Pun, dalam upaya mencegah penularan pandemi Covid-19 melalui olahraga.

Baca Juga :  Gempa Tektonik kembali terasa di KLU

“Yang lari hari ini merupakan orang-orang hebat di Jakarta. Kehadirannya guna menggugah semangat melakukan perlawanan terhadap Covid-19,” kata Djohan.

Adapun empat laskar pelari dari Jakarta yang akan menjajal rute Tanjung-Bayan tersebut, diantaranya Adita Irawati, Carla Felany kemudian, Nicky Hogan, dan Erry Permana.

“Selamat berlari saudara-saudara saya laskar pelari, menempuh jarak 60 kilometer dan insya Allah sampai di Masjid Kuno Barong Biraq Sambik Elen, Bayan,” katanya.

Tampak hadir dalam pelepasan empat laskar pelari Lombok Charity Run, Ketua Umum Perkumpulan Indonesian Overseas Alumni (IOA) Erick Sumar, Wakapolres Lotara Kompol Setia Wijatono, S.H., Danramil Gangga Kapten Muhadi, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan H. Simparudin, S.H., dan Plt. Asisten III Setda Lotara Drs. Abdul Hamid.

Selain itu, Inspektur Inspektorat H. Zulpadli, S.E., Kepala BPKAD Lombok Utara Sahabudin, M.Si., Kadis P2KBPMD Lombok Utara Drs. H. Kholidi, M.M., dan Camat Tanjung Samsul Bahri, M.Si.

Baca Juga :  TNI Dan Polri Di NTB Siaga Karhutla

Untuk diketahui, ajang Lombok Charity Run yang diinisiasi IOA itu dapat dikatakan sangat luar biasa. Pasalanya, setelah di garis start dilepas Bupati Djohan, di garis finish empat laskar pelari disambut dan atau diterima Wakil Bupati Danny Carter FR.

Dalam kesempatan menyambut dan atau menerima laskar pelari di garis finish, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Carter mengapreasiasi IOA atas sumbangsihnya untuk Lombok Utara, termasuk terhadap empat laskar pelari yang telah menyelesaikan rute 60 kilometer.

“Jarak tempuh yang luar biasa, ini menjadi modal dan semangat untuk kita semua, kita memiliki semangat dan tekad yang kuat, apapun bisa kita lakukan. Kegiatan ini menjadi contoh jangan cepat putus asa, kuatkan tekad agar bisa sampai di garis finish,” ujar Danny Carter.

“Mungkin nanti di HUT ke-13 yang dilaksanakan bulan depan (bulan Juli, red), kita bisa mencoba kegiatan berlari, misalnya lari 13 kilometer,” imbuhnya.

Baca Juga :  Juara Lomba Lari Marathon Sebagai Hadiah Istimewa HUT Korem 162/WB

Dikatakan, IOA telah membantu dunia pendidikan di Kabupaten Lombok Utara, dalam peningkatan kapasitas tenaga pengajar. Dimana saat pandemi Covid-19 saat ini, sektor pendidikan khususnya di Lombok Utara mengalami dampak paling besar.

“Karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, karena pandemi belum berakhir dan saat ini mengalami peningkatan. Untuk itu kita harus tetap waspada,” tandasnya.

Sementara Carla Felany sebagai laskar pelari yang finish pertama, mengungkapkan takjub dengan fenomena alam Gumi Tioq Tata Tunaq, Lombok Utara yang indah nan asri.

“Pengalaman pertama, saya lari di KLU jalanannya sepi dan udaranya enak (segar, red), terlebih saat melewati pinggir pantai, pemandangan yang indah. Pada titik kilometer 40 saat siang, cuaca mulai panas dan menjadikan tantangan baru, ada tanjakan tinggi yang menguras tenaga, tetapi bisa finish dengan sempurna,” tuturnya. (forta)

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments