AmpenanNews. Peristiwa penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan oknum pol pp Lotim terhadap salah seorang wartawan yang hendak melakukan peliputan di kantor bupati lombok timur membuat sejumlah pihak heran.
Salah satunya ketua IJTI NTB, Hj. Ridha Patiroi, srikandi muda yang getol memperjuangkan hak hak jurnalis ini tak habis pikir dengan perlakuan yang di terima oleh seorang wartawan yang dilakukan oleh oknum aparatur pemerintah Kabupaten Lombok Timur aplagi ini dibulan ramadan.
” tak masuk akal!! Padahal kerja kami dilindungi oleh undang-undang.” Katanya.
Kesekian kalinya kita menerima kabar duka terkait peristiwa tidak mengenakkan yang dialami kawan-kawan kami saat bertugas mencari informasi untuk publik, tapi kenapa justru mendapat perlakuan pecekikan dan lain lain seperti yang dilaporkan ke kami soal apa yang terjadi di lingkup Pemkab Lotim
“Atas kejadian tersebut ketua IJTI NTB mendesak agar tindakan ini di proses secara hukum, karena menyangkut keselamatan, ini nyawa lo, kok bisa bisanya masih terjadi dijaman keterbukaan informasi ini, ujarnya
Iya menyatakan kontribusi jurnalis untuk kemajuan NTB khususnya Lombok Timur tak bisa di pungkiri. Banyak hal yang berdampak positif terhadap hasil-hasil tulisan kawan-kawan jurnalis yang kemudian bisa di akses menjadi sebuah berita yang dikonsumsi oleh masyarakat tentang kabupaten Lombok Timur yang kini kian berbenah.
“Pak Bupati kan sangat paham hal ini, iya kita minta segeralah bertindak. Bahkan bila perlu Pak Bupati memberikan pemahaman bahwa media adalah mitra memajukan daerahnya. tindakan kasar oknum Pol PP tersebut tidak bisa dibenarkan. Kami meminta Kasat Pol PP memberikan pembinaan terhadap anggotanya”
Semestinya dibulan ramadhan ini lebih bisa menahan kesabaran dan tdk arogan serta semena mena kepada orang lain.
“Wartawan itu kerjanya dilindungi oleh undang undang jangan asal memperlakukan begitu. tidak bisa dibayangkan kalo pedagang kecil mendapat perlakuan bgtu” singkatnya.