AmpenanNews. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, drh. Achsan Nasirul Huda, menyatakan, pihaknya tetap merasa optimis jika Program Lombok Timur, Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang) di tahun 2021, akan sukses berjalan dengan lancar, hal itu ditegaskannya karena berkaca dari capaian progres di tahun 2020.
“Untuk realisasi Lotim Berkembang di tahun 2020 itu sebanyak 999 debitur terdiri dari 186 kelompok. Kendati kita mulai pada bulan September diluar perencanaan awal karena Pandemi Covid-19. Sementara Untuk tahun 2021 kita diharapkan 5000 debitur,” katanya saat ditemui ruang kerja, Kamis (04/03/2021).
Achsan, juga menyampaikan, pada tahap realisasi untuk tahun 2021 memasuki akhir triwulan l, sudah tercatat sebanyak 264 debitur telah melalui proses verifikasi oleh pihak perbankan mitra dalam hal ini (BNI dan BRI).
Sedangkan didalam Program Lotim Berkembang ini terhadap Bunga Bank dan Asuransi akan ditalangi oleh Pemda Lotim bagi setiap peternak selama 1 tahun. Adapun besaran jumlah kredit bagi peserta program yaitu sebesar Rp. 15 juta.
“Kredit untuk peternak ini nilainya 15 juta untuk membeli 1 ekor sapi lokal jantan. Pemda akan talangi bunga bank 6 persen. Jadi peternak hanya bayar pokoknya saja, itu pun setelah panen,” ujarnya.
Dalam 1 tahun, Achsan menjelaskan, para peternak bisa melakukan panen selama 3 kali apabila ternaknya lebih dari satu. Mengingat masa proses penggemukan membutuhkan waktu 3 sampai 4 bulan, dijelaskannya pula setiap hari dipastikan sapi akan bertambah bobotnya kisaran 0,5 kg.
“Setiap hari terjadi pertambahan berat badan 0,5 kg, karena sapi lokal. Jadi dari 1 ekor sapi, per bulan bisa mendapat keuntungan Rp. 750 ribu,” bebernya.
Untuk itulah dirinya mengimbau bagi masyarakat agar segera mendaftar melalui skema kelompok ke pihak Dinas, yang selanjutnya nanti Dinas akan meneruskan ke perbankan agar langsung dilakukan verifikasi lapangan.
Achsan juga memastikan jika dalam prosesnya nanti peternak tidak akan khawatir, karena tenaga kesehatan hewan di dinas dan seluruh UPT Peternakan akan terus melakukan pendampingan selama satu tahun.
“Setelah realisasi, peternak akan dibimbing oleh dokter hewan kita di semua UPT Peternakan yang ada kecamatan hingga panen,” tutupnya.
Apakah program ni masih ada
Apakh program ini msh ada sekarang