Kepala Dinas Perhubungan NTB
.
Terjemahan

AmpenanNews. Provinsi NTB telah memiliki kelompok kerja (Pokja) Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) yang terlihat eksistensinya selama ini telah diperhitungkan. Bahkan, telah menjadi rujukan nasional.

Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan perhubungan darat yang semakin hari semakin kompleks di NTB, diperlukan solusi mengatasi persoalan itu

Telah banyak daerah di Indonesia yang datang ke Provinsi NTB untuk mengadopsi pola-pola yang dilakukan FLLAJ tersebut.

“Kami harapkan prestasi NTB sebagai Pokja FLLAJ yang menjadi rujukan nasional tetap bisa dipertahankan dengan kembali disegarkannya kepengurusan FLLAJ NTB kali ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Lalu Bayu Windia saat rapat perdana Pokja Forum Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (FLLAJ) NTB di kantor Dishub setempat, Kamis (4/3).

Lalu Bayu mengatakan, Pokja FLLAJ NTB terbentuk merujuk UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan darat. Di mana, dalam klausul pasal termaktub jika forum dapat dibentuk. Namun NTB memilih untuk membentuknya.

Baca Juga :  Gubernur NTB : Kepala Desa/Kelurahan Penting dalam Penanggulangan Bencana

“Memang forum itu pilihan. Tapi kami ingin ada sumbangsih dalam sektor transportasi darat dan memberikan solusi terbaik terhadap setiap permasalahan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan,” ujarnya.

Lalu Bayu mengungkapkan, pada periode pertama Pokja FLLAJ NTB diisi oleh kalangan birokrasi. Namun pada periode berikutnya menggunakan pola fifty-fifty. Adanya pola kolaborasi antara struktur birokrasi, akademisi, FKUB juga jurnalis  membuat FLLAJ NTB menjadi kian hidup dan mewarnai persoalan lalu lintas angkutan jalan.

Harapannya, permasalahan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan semakin hari dirasakan semakin komplek dan membutuhkan antisipasi sejak dini agar permasalahan tidak menumpuk di kemudian hari.

“Makanya, pola kolaborasi dengan pelibatan semua unsur akan kita pertahankan seperti periode tahun 2021-2026 saat ini. Sehingga, tantangan strategis yang kian berat dan perlu disikapi bersama-sama akan mampu menjadi solusi dini antisipasi berbagai permasalahan itu,” jelasnya.

Baca Juga :  Wagub NTB, Program Kerja Disnaker Diharapkan Terintegrasi Posyandu

Bayu menuturkan, pihaknya telah membentuk aplikasi pelor mas (pelaporan online transportasi berbasis masyarakat) guna merespon persoalan dan pengaduan masyarakat terkait angkutan jalan.

Hanya saja, pihaknya memiliki keterbatasan terkait penganggaran. “Jika butuh tenaga maka kita akan cepat respon. Tapi, jika longsor maka kita harus koordinasikan dengan pihak terkait lainnya yang memiliki dana yang lebih besar,” ungkapnya.

“Terima kasih pada pak Wayan Suteja dan pengurus FLLAJ sebelumnya yang telah membuat NTB menjadi rujukan nasional. Dan selanjutnya, selamat berkerja pada Pak Agung dan jajaran penguris Pokja FLLAJ NTB periode 2021-2026,” sambung Lalu Bayu.

Sementara itu, Mantan Ketua Pokja
FLLAJ NTB Wayan Suteja mengatakan, dalam kepengurusannya telah disusun adanya renstra
perkembangan lalu lintas dan angkutan jalan di NTB. Tercatat, telah ada 13 peta rawan kecelakaan di semua wilayah di NTB.

Baca Juga :  Bima Kembali Diguncang Gempa

“Tapi, kita berharap dengan banyaknya unsur yang masuk dalam kepengurusan forum LLAJ akan ada perbaikan dalam rangka perkembangan perubahan yang cepat harus diimbangi dengan upaya perbaikan, penyempurnaan dan peningkatan kinerja yang memadai,” katanya.

Wayan berharap para pengurus Pokja FLLAJ dibawah komando Agung Hartono saat ini, harus bisa menjadi mediator dari persoalan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat.

Terpisah, Ketua Pokja FLLAJ NTB periode 2021-2026 Agung Hartono memastikan akan melanjutkan kepengurusan dan program yang sudah baik sebelumnya.

“Insya Allah, saya siap akan bekerja sesuai amanah yang diberikan. Saya butuh masukan, dukungan terkait kerja Pokja FLLAJ kedepannya,” tandas Agung. (crul).

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments