AmpenanNews. Seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram selama tahun 2020 telah terjadi gempabumi sebanyak 5935 kejadian yang didominasi oleh kejadian gempabumi dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 5935 kejadian tersebut terdapat 73 gempabumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat.
Dengan analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya Tahun 2020 dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempabumi.
Sedangkan uraiannya dari frekuensi Kejadian Gempabumi pada Tahun 2020 terbanyak pada bulan Agustus dengan 944 Kejadian.
Kemudian berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 4049 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 1863 kejadian dan terdapat 23 kejadian untuk gempa dengan M > 5.
Berdasarkan kedalaman gempabumi gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 4993 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 921 gempabumi dan terdapat 21 kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.
” Seismisitas di NTB dan sekitarnya disebabkan oleh aktifitas zona subduksi diselatan pulau dan zona back arc thrust diutara pulau serta sesar sesar yang ada di wilayah NTB dan sekitarnya.” Kata Ardianto.
Diharapkan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
” Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg. ” Tutup Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, S.Si, kepada media ini melalui siaran pers tertulisnya.