AmpenanNews. Asosiasi Media Siber Indonesia ( AMSI ) Wilayah NTB berhasil melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan ( UKW ) terhadap puluhan Wartawan yang tergabung dalam AMSI NTB.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 23 Wartawan, 1 Wartawan Utama mendapatkan sertifikasi Wartawan Muda setelah mengikuti UKW dari Solopos Institute yang menjadi salah satu lembaga Verifikasi yang terdaftar oleh Dewan Pers.
Uji Kompetensi Wartawan kali ini, dilaksanakan selama dua hari yang dilalui dengan sangat ketat, menjalankan 12 tahap yang menjadi standar UKW. Setelah melalui 12 tahap yang menegangkan tersebut, 24 peserta UKW dinyatakan lulus oleh Solopos Institute, minggu (6/12/2020).
Sebelumnya, Uji Kompetensi Wartawan kali ini dibuka oleh Wakil Gubernur Dr. Rohmi Djalilah, dan menurutnya, UKW adalah sesuatu yang dibutuhkan saat ini, mengingat produk jurnalistik yang dibuat oleh wartawan memiliki pengaruh besar bagi konduktifitas daerah, sehingga harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi.
“Ini adalah bagian untuk meningkatkan kompetensi itu, dan kita juga memahami bagaimana fungsi wartawan ini harus bisa menjadi penyalur aspirasi masyarakat. Wartawan juga harus bisa mengedukasi masyarakat tentang pembangunan-pembangunan yang dilaksanakan di suatu daerah,” pesannya.
Wagub mengatakan, saat ini hoaks menjadi musuh dalam pembangunan daerah. Menurutnya, banyak orang yang mengambil kesempatan dengan memanfaatkan teknologi tersebut untuk kepentingan pribadi bahkan untuk tujuan yang buruk. Sehingga hoaks harus dilawan melalui produk jurnalistik untuk memberi pemahaman kepada masyarakat.
“Hoaks ini memang harus kita lawan dengan kerja keras dan rasa optimisme yang tinggi, termasuk juga dengan peningkatan kompetensi seperti ini,” jelas Wagub yang kerap disapa Umi Rohmi tersebut.
Di akhir sambutannya, Umi Rohmi mengatakan UKW ini menjadi konsekuensi dari kebutuhan. Jadi sebagai seorang jurnalis yang bertanggung jawab harus dibarengi dengan kompetensi yang baik.
Ia berharap semua anggota AMSI dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi pembangunan di NTB, karena berita baik sangat dibutuhkan untuk saat ini.
“Karena kebangkitan ekonomi NTB dan Indonesia ini juga sangat bergantung bagi berita yang beredar baik di online maupun media lainnya,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Solopos Group yang juga Selaku Korwil AMSI Jateng, DIY, Jatim, Bali dan NTB, Suwarmin menjelaskan perbedaan media siber dengan media sosial. Menurutnya, media sosial jika bertemu sebuah peristiwa, diunggah tanpa melihat kode etik. Sedangkan media siber harus melaksanakan disiplin verifikasi.
“Itu bedanya media resmi dan dengan media sosial. Di sini kita belajar tentang bagaimana kode etik jurnalistik yang salah satunya diujikan,” jelasnya.
Di tengah lautan informasi yang sebagian palsu, Ia mengapresiasi AMSI NTB yang melakukan kegiatan UKW tersebut untuk meningkatkan kompetensi wartawan.
Sedangkan Ketua AMSI NTB, TGH. Fauzan Zakaria menjelaskan kegiatan UKW ini diikuti oleh 24 perusahaan media di NTB. Sebagaimana diketahui bahwa seiring dengan perkembangan media, tidak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara semua dituntut untuk melakukan kegiatan secara profesional dan independen serta memiliki kualitas yang tinggi.
Setelah 24 Peserta ini dinyatakan lulus, kemudian akan dicatat dan dipublikasikan oleh Dewan Pers dalam website resmi Dewan Pers sebagai wartawan yang kompeten.
“Jadi setelah kami simpulkan semua, Alhamdulillah hasilnya semua berkompeten,” ujar salah satu penguji, Syifaul Arifin disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
Tamhid, dari Gertnews salah satu peserta yang meraih nilai tertinggi dengan perolehan nilai 83,92dalam UKW Perdana AMSI Wilayah NTB kali ini.
Sedangkan Imansyah memperoleh nilai 83,83 dari media Antara diposisi kedua dan diposisi ketiga atau terakhir diraih oleh Rizal dengan perolehan nilai 81,67 dari PoskotaNTB.