AmpenanNews. Ketua Umum DPN Pemuda Tani HKTI, Rina Sa’adah Adisurya, memberikan apresiasi terhadap Klinik Tani yang telah di gagas oleh Pemuda HKTI NTB dan siap akan diaplikasikan di seluruh Indonesia.
Bagi Rina, keberadaan Klinik tani tersebut akan dapat menjadi obat dan solusi bagi persoalan pertanian saat ini.
“Saya sangat optimis sekali bahkan saya melihat langsung hasil karya Pemuda HKTI NTB dan itu tidak hanya sekedar wacana. Dari tujuh program yang ada, beberapa diantaranya sudah dilaksanakan mulai dari uji kelayakan PH dan tersebar nya klinik tani di beberapa Desa, lanjutnya Klinik Tani yang di gagas Pemuda HKTI NTB ini akan kita aplikasikan di seluruh Indonesia” katanya kepada media usai melantikan DPP Himpunan Pemuda HKTI NTB, Rabu (28/10) di Aranka Tempasan Pringgasela, Kab Lotim
Rina kembali menyebutkan, dengan keberadaan pemuda HKTI juga akan bisa mendorong regenerasi petani di Indonesia. Mengingat Petani di Indoneaia saat ini 60 persen nya sudah berusia di atas 40 tahun.
“Apabila tidak ada regenerasi petani maka di khawatirkan 20 tahun yang akan datang Indonesia akan mengalami krisis petani dan otomatis krisis pengetahuan juga” bebernya
Banyak nya lulusan sekolah pertanian yang lebih banyak memilih bekerja di perkantoran ketimbang menjadi petani, juga menjadi perhatian serius DPN HKTI.
“Memang itu tidak salah. Akan tetapi kalau tidak ada anak muda yang melanjutkan pertanian ini siapa lagi, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana terhadap kebutuhan pangan Nasional itu terus meningkat” ucapnya
Ia berharap dengan adanya optimisme dan kerja keras dari anak-anak muda di seluruh indonesia, khususnya di bidang pertanian ini, dapat mempertahankan ketahanan pangan Nasional.
Sementara itu berkaitan dengan penggunaan teknologi tepat guna pada pertanian, ia juga kembali memberikan apresiasi.
” Saya memberikan apresiasi dengan program teknologi yang ada saat ini, dan saya sudah banyak berbincang dengan Anak-anak muda dan mereka sudah banyak menciptakan inovasi, mulai dari pupuk dan inovasi lainnya.” Ungkapnya.
Meski demikian, dari beberapa inovasi pemuda tersebut harus ada intervensi dari pemerintah untuk dapat memberika suport program-program pemuda tani.
“Baik itu inovasi teknologi maupun ilmu pengetahuannya harus benar-benar disupport oleh pemerintah, berkaitan dengan penggunaan teknologi tepat guna di HKTI sudah ada sekitar 70 lebih SDM yang telah dibina dan mereka semua adalah hasil seleksi dari DPN HKTI pusat bersama DPP HKTI yang ada di Daerah. HKTI pada setiap tahunnya juga intens gelar inovasi award.” Tandasnya.
Masih berbicara tentang teknologi tepat guna, para petani muda di akui nya, saat ini telah mempunyai aplikasi startup, aplikasi tersebut akan bisa menggabungkan para pembeli dan petani, sehingga bisa memotong rantai para pengepul agar petani mendapatkan harga yang layak.
“Meski demikian aplikasi ini lagi-lagi membutuhkan dukungan dari pusat, baik itu dari sisi pengguna dan anggaran, supaya anak-anak muda kita berkembang, jangan sampai mereka yang sudah berinovasi tetapi tidak didukung, sehingga karyanya digunakan oleh pihak luar Negeri dan itu banyak.” Imbaunya.
Lalu seperti apa intervensi DPN HKTI terhadap program DPP HKTI yang ada di Daerah terutama Provinsi NTB khusus nya, Rina menyampaikan, tentunya sebagai bridging apa yang dibutuhkan oleh Daerah, melalui kebijakan-kebijakan pusat akan dapat di fasilitasi, contoh terkait dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani dan kebutuhan pupuk dan lain sebaginya.