BMKG
Terjemahan

AmpenanNews. BMKG sebelumnya telah merilis informasi yang menyatakan bahwa saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5C hingga -1.5C selama 7 dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation ) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

Baca Juga :  Pengaruh Musim Hujan Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Lendang Nangka

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan.

Aktifitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan *INTENSITAS LEBAT* yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Untuk periode 18 – 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, Papua.

Baca Juga :  Menteri Kesehatan RI Disambut Dandrem 162/WB Kunjungi Denkesyah Mataram

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: bmkg.go.id, follow media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan android “Info BMKG” atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. ” Kata Deputi Bidang Meteorologi
Guswanto melalui rilisnya kepada media ini.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments