AmpenanNews. Antisipasi kemungkinan timbulnya kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) melalui BPBD siapkan armada dan relawan.
Di jelaskan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim Iwan Setiawan, bersama dengan ratusan relawan yang saat ini terkonsentrasi di kantor BPBD dan di kecamatan-kecamatan, pihaknya siap mengantisipasi Karhutla.
‘’Kita tidak ingin karhutla terjadi, tetapi langkah antisipasi harus diambil sejak dini,’’ katanya pada media Kamis (24/9) di Selong.
Manakala kasus karhutla terjadi, menurut Iwan, pihaknya akan menggerakkan seluruh relawan menuju tempat kejadian perkara (TKP).
‘’Program tanggap karhutla ini juga
Bersinergi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang ada di setiap Desa, tentu saja kami akan berbuat maksimal untuk memadamkan api’’ katanya.
Dalam situasi kebakaran BPBD Tidak hanya mengerahkan armada pemadam kebakaran (PMK), masyarakat sekitar TKP juga tentu akan dapat membantu dengan kemampuan yang ada.
Lebih lanjut Iwan menjelaskan, Karhutla bisa saja terjadi akibat gesekan daun kering, terutama seperti di padang savanna. Tetapi bisa juga terjadi karena penduduk tepi hutan sengaja membakar ilalang untuk membuka lahan pertanian.
Bagi sebagian penduduk tepi hutan, membakar lahan untuk membuka lahan pertanian tentu lebih efisien ketimbang menggunakan mesin atau mengeluarkan biaya yang cukup mahal dengan mempekerjakan warga. Hal tersebut juga turut menjadi atensi pemerintah untuk dapat mengupayakan agar ekonomi warga tepi hutan dapat diperhatikan.
‘’Kalau ekonomi mereka bagus, tentu saja mereka tidak akan merusak hutan,’’ katanya.
Program pemberdayaan masyarakat tepi hutan ini sedang dilaksanakan, yakni dengan memprioritaskan penduduk tepi hutan untuk memperoleh berbagai kemudahan, dengan cara menumbuhkembangkan ekonomi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) berupa ternak sapi kepada warga.
Program tersebut digagas oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), kedepan melalui program tersebut diharapkan masyarakat dapat menumbuhkembangkan ekonominya.
‘’KUR sapi itu telah berjalan, sembari kita terus melakukan pendataan,’’ kata Iwan yang juga Sekretaris HKTI NTB ini.
Dia juga mengimbau kepada warga untuk lebih waspada terhadap bahaya kebakaran, baik di lahan maupun di hutan. Warga juga di imbau untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok di lahan kering dan Kepada para pendaki Gunung Rinjani juga di imbau agar lebih berhati-hati untuk tidak membuang puntung rokok dalam perjalanan pendakian.