AmpenanNews. Dedikasi dan loyalitas pembangunan peningkatan infrastruktur irigasi TA.2020 menunjukkan trend yang positif. Masa pandemi tidak menjadi halangan bagi Bidang Pengairan PUPR untuk terus meningkatkan kratifitas dalam berinovasi.
Penggunaan dana DAK cadangan 2020 telah menyasar 4 Daerah Irigasi yaitu, DI.Tundak, DI.Tete Kopong, DI.Batu Malang, dan DI Embung Petak yang meliputi wilayah Kecamatan Jerowaru, Montong Gading, Terara dan Aikmel.
Sementara untuk program Hibah IPDMIP (Integrated Participatory Development Manajemen Irigation Plan), menyasar DI Penendem, DI Jogok, DI Lokak Bau, yang meliputi wilayah kecamatan jerowaru, sikur, sakra, dan wanasaba.
“Ini semua di tunjukan untuk menjawab jeritan hati masyarakat di bidang irigasi yang selama ini terkendala dengan kondisi infrastruktur irigasi yang masih belum memadai. Program melalui dana DAK dan IPDMIP ini dimaksimalkan untuk menuntaskan permasalahan infrastruktur irigasi” kata Putra Desa Sakra Sosiawan Putraji, pada media, Jumat (18/9).
Selain itu, Inovasi perencanaan terus di lakukan Bidang Pengairan untuk menjawab tantangan sustainable development bidang irigasi, melalui program Multi Years 2019-2022 dan pengairan sedang melaksanakan pembangunan jaringan suplesi 3 DAS (Maronggek, Gading, Tojang) fokus ke wilayah sikur, montong gading, sakra dan sakra Timur dengan bangunan embung Menceh di titik terakhir dengan saluran suplesi sepanjang lebih dari 19 KM sudah mencapai tahapan progres > 50%.
Sementara di bagian Utara pembangunan Bendung serba Guna Fedelan-Banjar Getas, masih dalam tahap persiapan pekerjaan.
Melalui percepatan pembangunan irigasi tahap berikutnya di harapkan dapat terwujud di TA 2021, untuk pembangunan jaringan suplesi dari Bendungan Pandan Duri menuju wilayah selatan dengan titik terakhir nanti yaitu pembangunan embung Jeropuri di desa wakan. Dengan Panjang saluran suplesi dari bendungan pandan duri ini kurang lebih sepanjang 19 Km dan membutuhkan anggaran kurang lebih 20 Miliar untuk melaksanakan nya.
Selain wilayah selatan wilayah Utara juga menjadi Fokus perencanaan Bidang pengairan, di antara nya, pembangunan embung Burne, Limbungan Perigi, Longkak Batu di Jurit, dan 2 embung di wilayah utara yang akan membutuhkan anggaran kurang lebih 20 M.
“Semoga apa yang sudah kita rencanakan dapat menuntaskan persoalan irigasi di wilayah utara dan selatan dapat terwujud di TA 2021,” harapnya.
Kabid Pengairan dengan dedikasi dan Loyalitas nya “perlahan tapi pasti” akan mewujudkan visi misi Sukiman Rumaksi (Sukma) dan Rakyat petani Lombok Timur.
Kabid Pengairan saat ini juga tengah sebagai Ketua DPK HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), dan secara konsisten telah merencanakan infrastruktur irigasi untuk wilayah selatan dan wilayah lainnya.