AmpenanNews. Polres Lombok Tengah (Loteng) melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Patuh Gatarin tahun 2020, kemarin. Hal itu selain sebagai tanda mulainya operasi. Namun juga untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel yang terlibat maupun sarana pendukung lainnya.
Apel gelar pasukan Ops Patuh yang dilaksanakan di halaman Polres Loteng itu langsung dipimpin langsung oleh Kapolres Loteng, AKBP Esty Setyo Nugroho, dan dihadiri Forkompinda, Dishubkominfo, Satpol PP, TNI, Instansi terkait lainya.
Kapolres Loteng, AKBP Esty Setyo Nugroho menyatakan, permasalahan di bidang lalu lintas saat ini, telah berkembang dengan cepat dan dinamis.
Hal ini sebagai kosekuensi meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Namun permasalahanya, transportasi belakangan ini dibarengi dengan adanya persoalan pandemi Covid-19. Sehingga hal itu sangat berdampak pertumbuhan ekonomi, karena masyarakat masih banyak tidak mematuhi untuk penerapan protokol kesehatan,” katanya, kemarin.
Kapolres menegaskan, dengan dimulainya adaptasi baru atau news normal ini, diharapkan mampu untuk memicu kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, aparat kepolisian dalam operasi ini, pihaknya akan mengawal untuk mengajak pengendara dalam menerapkan protokol kesehatan. Sekaligus menekan angka patalitas korban laka lantas dan menekan jumlah pelanggaran.
“Pada peringatan HUT Bhayangkara ke 74 sebelumnnya, Presiden juga meminta pada Polri dapat bekerjasama dengan TNI maupun pemerintah setempat untuk menekan penyebaran Covid-19 ini,” ungkapnya.
Kapolres mengaku, ada tujuh arahan Presiden yang menjadi pedoman. Diantaranya, terus berpegang teguh dan mengamalkan nilai –nilai luhur tribrata dalam menjalan tugas dengan jaga kehormatan muapun jaga kepercayaan sebagai aparat, terus melakukan reformasi diri secara total bangun sistem yang transparan dan akuntabel, memantapkan solidaritas internal tetap bersinergi dengan TNI serta seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat.
Polres Loteng tetap menerapkan strategi proaktif, prosuasif dan humanis dalam menangani sosial yang terjadi ditengah masyarakat, meningkatkan pelayanan publik secara modern dan profesional dengan melakukan penegakan hukum secara transparan, terus menjaga kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan harus mengikuti pemulihan ekonomi nasional, sesuai dengan kewenangan polri dengan penuh tanggung jawab.
“Ini penting menjadi pendoman yang harus selalu diingat,” ungkapnya.
Kapolres menegaskan, data jumlah kecelakaan laulintas dalam operasi patuh pada tahun 2019 lalu sebanyak 33 kejadian.
Dengan jumlah tersebut terjadi penurun 8 kejadian atau 20 persen. Dibandingkan dengan priode yang sama pada tahun 2018.
Untuk jumlah warga yang meninggal dunia sendiri sebanyak 7 orang dan luka berat sebanyak 8 orang, tilang sebanyak 15,750 pelanggaran, teguran sebanyak 4,556.
“Kebanyakan pengendara yang melakukan pelanggaran adalah, pengendara yang tidak menggunakan helm dan kelengkapan surat-surat kendaraan,” tegasnya.
Kapolres loteng mengungkapkan, untuk sasaran operasi patuh tahun ini, pengendara yang tidak menggunakan helm, pelanggaran kendaraan barang namun digunakan untuk mengangkut orang, dan pengendara yang tidak menggunakan sabuk keselamatan.
“Tiga pelanggaran ini akan menjadi proritas dalam operasi kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Loteng, AKP Maruly menyatakan, operasi yang akan dilaksanakan itu akan memberikan penegakkan hukum dengan memberikan tilang, terutama bagi pelanggar lalu lintas yang berpotensi kecelakaan.
Adapun jenis pelanggaran yang akan di tindak dalam operasi ini yakni, kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat, pelanggaran lalu lintas atau marka jalan, melawan arus, tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak menggunakan sarana keselamatan maupun yang lainya.
“Apalagi tingkat kecelakaan di wilayah Loteng beberapa tahun ini sangat tinggi. Kebanyakan korbannya adalah pelajar,” ujarnya.
Dengan dilaksanakannya operasi patuh ini , diharapkan akan mewujudkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, turunnya angka kecelakaan lalu lintas, berkurangnya titik kemacetan, terciptanya kerjasama yang baik antar instansi pemakai jalan.