Terjemahan

Petani Golden Melon di Desa Ombe Kediri Lobar Wujudkan Kampung Sehat dan Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemic Covid 19 melanda Dunia.

Ditengah pandemic Covid-19 di Lombok Barat, sangat berpengaruh di berbagai sektor kehidupan Masyarakat di Indonesia.

Abdul Hamid petani di Desa Ombe Kecamatan kediri Lombok Barat ini, tetap bertahan ditengah pandemic Covid-19 ini, melalui ide-ide kreatifnya, Selasa (23/6).

Melalui tanaman Hydroponic Golden melon yang dikembangkannya, kini bisa dijalaninya secara mandiri, tanpa ketergantungan bahan dari Negara Asalnya yaitu Malaysia.

Abdul Hamid, Petani mantan Pekerja Migran Indonesia ini mengatakan tercetusnya ide untuk mengembangkan Golen melon ini, ingin mengembangkan ilmu yang diperoleh selama 12 tahun bekerja di Malaysia.

Baca Juga :  Korem 162/WB Latih Kesiapan Prajurit Menghadapi Bencana Alam

“Saat ini baru dikembangkan di Areal seluar 40 are, yang terdiri dari 9 blok, dimana dalam satu bloknya bisa menghasilkan 5 kwintal atau menghasilkan sekitar Rp 10 juta,” bebernya.

Sementara dalam sebulan biasanya bisa panen hingga 3-4 blok atau menghasilkan Rp 30 – Rp 40 juta, di luar biaya-biaya operasional dan perawatan.

“Sedangkan biaya produksi yang dikeluarkannya hanya sebesar Rp 1 juta pada setiap bloknya,” imbuhnya.
Dengan biaya produksi hanya sebesar 10% dari hasil panen, sehingga mempunyai potensi besar untuk perekonomian Masyarakat Desa Ombe.

“Golden Melon ini satu-satunya dikembangkan di Indonesia, dengan konsep hidroponik, tanpa bahan kimia. Rasanya juga tidak ada yang nyamain,” sambungnya.

Baca Juga :  Sejumlah Lembaga Pasang Badan Atas Dugaan Intimidasi dan Penyerangan Terhadap Ketua FAKTA RI

Kapolsek

Abdul Hamid menjelaskan, tanamannya dijamin bebas dari pestisida, karena dilakukan Netting (pemasanagan net tanaman) pada setiap blocknya, untuk mengantisipasi serangan hama.

“Sempat terkendala terkait dengan pandemic covid-19, dimana sebelumnya, dari bibit hingga bahan-bahan lainnya masih didatangkan dari Negara asalnya,” jelasnya.

Pengiriman bibit, Nutrisi organic sering tersendat sehingga mendorongnya untuk mengembangkan secara mandiri.
“Sekarang sudah banyak bahan-bahan lokal, baik dari pasokan nutrisi organik, hingga anti hama maupun bahan-bahan lainnya,” sambungnya.

Kini dalam satu blok Golden Melon miliknya, dengan melakukan percobaan untuk melakukan pembibitan secara mandiri, mengurangi ketergantungan bibit dari negara asalnya.

Golden melon

“Dijamin, Golden Melon ini benar-benar tidak memakai bahan kimia, semua menggunakan bahan organik, termasuk dalam pencegahan hama,” ujarnya.

Baca Juga :  Sumpah Pemuda Ke 91 Pemuda Harus Memiliki Inovasi Agar Mampu Berperan

Mengingat Golden Melon miliknya ini satu-satunya di NTB bahkan di Indonesia, karena dalam pengembangannnya harus membutuhkan tehnik-tehnik khusus, untuk bisa diaplikasikan di Indonesia.
Kapolsek Kediri Iptu Donny W.S,. S.I.K bersama Sekdes Ombe Baru Khairudin dan Pengelola Agro Abdul Hamid meninjau langsung ke Lokasi.

“Ini merupakan potensi yang ada di Desa Ombe Baru Kec. Kediri, dalam mendukung Kampung Sehat terutama dalam Ketahanan Pangan,” katanya.
Kapolsek mengapresiasi terhadap Hydroponic Golden Melon ini, dimana selalu menggunakan bahan organic, dan telah menerapkan protocol Kesehatan terhadap para pekerja di tempat ini.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments