AmpenanNews. Suasana Perayaan Lebaran Ketupat di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat cenderung sepi, khususnya di tempat wisata di Wilayah Senggigi Lombok Barat, Minggu (31/5). Ini disampaikan oleh Kapolres Lombok Barat saat melakukan pemantaun situasi bersama Dandim 1606/Lombok Barat, Kolonel Czi Efrijon Kroll, di semua Lokasi wisata yang ada.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus S. Wibowo, SIK mengatakan, bersama Dandim 1606/Lobar Kol. Czi Efrijon Khroll, melaksanakan kegiatan pemantauan situasi ini, dilakukan khususnya di Sekitar Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat, terkait kegiatan Pengamanan Lebaran Ketupat.
Dari hasil kegiatan pemantauan pengamanan Lebaran Ketupat ini berjalan dengan lancar. Situasi keamanan terkait-tempat wisata sebagian besar di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat tidak ada pengunjungnya.
Menurutnya, masyarakat Pulau Lombok telah memahami anjuran-anjuran dari pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan wisata selama Lebaran Topat ( Ketupat ).
“Kegiatan pengamanan ini sendiri telah dilaksanakan selama satu minggu, semenjak perayaan Idhul Fitri dilaksanakan pengamanan tempat-tempat wisata sampai dengan hari ini. Mengingat besok masih merupakan hari libur, maka direncanakan tetap melakukan pengamanan di Tempat Wisata yang ada di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat.” Ungkapnya.
Kapolres juga mengatakan bahwa ingin memastikan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19, masyarakat tetap diingatkan.
“Pola pengamanan yang diterapkan dengan cara Persuasif, Humanis dan selama ini himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan wisata telah dilakukan. Namun jika masih ada yang melakukan kegiatan wisata, maka akan dilakukan himbauan kembali untuk tidak melakukan kegiatan wisata.” Ungkapnya.
Adapun sebagai ukuran dalam himbauan ini, bila sudah melakukan kegiatan wisata secukupnya, maka akan dihimbau untuk kembali.
” Langkah-langkah pencegahan Covid-19 ini juga mendapatkan dukungan dari masyarakat, terlihat beberapa masyarakat secara mandiri menjaga jalan-jalan alternative yang menuju ke tempat wisata. ” Tutupnya melalui siaran Pers tertulis Kabid Humas NTB.