AmpenanNews. Menyikapi semakin meningkatnya kasus positif Covid-19 di NTB, Kasrem 162/WB Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori bersama Forkopimda mendampingi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Lombok Utara, dalam rangka menyatukan komitmen untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, Kamis (28/5/2020).
Wagub memaparkan, data Covid-19 NTB pertanggal 27 Mei 2020 sebanyak 562 kasus positif, dengan rincian 279 orang positif dalam perawatan, 273 orang sembuh, 10 orang meninggal. Sedangkan pasien dalam pengawasan 476 orang dan dalam pemantauan 187 orang.
“Karakteristik kasus di NTB, 78 orang adalah anak-anak dan merupakan kedua terbesar di Indonesia, sehingga menjadi warning bagi kita bahwa kita harus ekstra menumbuhkan disiplin dalam setiap jenjang umur,” tambah Wagub.
Selain itu, lanjut Umi Rohmi, penanganan Covid-19 ini membutuhkan sinergitas dan energi dari semua pihak, untuk saling menguatkan satu sama lain dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 di NTB.
Menurutnya, NTB kini sedang menghadapi gelombang kedua penyebaran Covid-19, dimana mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga semakin mengkhawatirkan, karena para tenaga kesehatan di NTB sudah banyak yang terinfeksi, gelombang kedua bisa jadi lebih berat dari saat pertama kali kasus Covid di NTB ditemukan, karena saat awal kasus ini masuk kekuatan dan energi yang dimiliki oleh pemerintah masih penuh.
“Untuk itu, seluruh elemen masyarakat perlu meningkatkan semangat berlipat-lipat lagi sampai kasus di NTB benar-benar landai, maka untuk mewujudkan hal tersebut, kedisiplinan di masyarakat terus ditingkatkan sampai ditemukan vaksin,” jelasnya.
Sebelum menutup arahannya, Wagub sekali lagi menekankan bahwa penanganan ini letaknya pada kedisiplinan dan harus dimulai dari kita dulu.
“Mari kita persiapkan seluruh sistem kita untuk betul-betul bisa hidup dengan protokol Covid. Selamat bertugas dan terimkasih pemerintah kabupaten KLU, TNI/Polri, tenaga kesehatan dan seluruh pihak yang telah menangani Covid,” pungkasnya.
Kasrem 162/WB menambahkan, sesuai dengan aspek kami di NTB dan perintah Panglima TNI, bahwa dengan adanya peningkatan Positif Covid-19 ini membuat kita berfikir kembali, apa langkah yang paling tepat untuk mengakhiri wabah virus Covid-19.
Menurutnya, dalam penanganan wabah virus Covid-19 ini yang paling penting adalah pemangku pemerintahan paling bawah, seperti Kepala Desa didampingi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Apalagi diperkuat oleh Tim Patroli, termasuk media online juga sangat berpengaruh dan diharapkan adanya keseragaman informasi dan penyampaian kepada jajaran seluruh wilayah.
“Personel gabungan TNI/Polri harus lebih digalakkan untuk melaksanakan Patroli dalam rangka pengawasan wilayah,” pungkasnya.
Selain itu, Kasrem menyampaikan, perlu adanya Pos-Pos keramaian dengan personel gabungan TNI/Polri dan Dinas terkait, seperti tempat keramaian di pasar, sehingga tidak perlu menutup dan menstop kegiatan pasar. Hanya, dilaksanakan pengaturan dan penertiban pasar, diperlukan juga Pengeras suara di pos-pos pengamanan, untuk melaksanakan himbauan serta tetap tingkatkan kewaspadaan dan patuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Disampaikan melalui siaran Pers tertulis Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S. Sos., kepada media AN.