AmpenanNews. Koordinator Pengembangan Teknologi Tepat Guna dan Energi Terbarukan, SMKN 1 LIngsar, Irwan Ardi Tia Jaya, Spd, M.Eng, mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses produksi 4 kendaraan bertenaga listrik dan tenaga surya. Produksi kendarraan ini dilakukan menyusul adanya sejumlah permintaan dari CSR Bank NTB untuk keperluan angkutan sampah.
Uji Coba Motor Listrik Karya Anak NTB
Menurut Irwan, mobil listrik dan tenaga surya karya SMKN 1Llingsar Lobar ini mempunyai spesifikasi lebar 1 meter, panjang 2.40 meter dan tingginya 1,30 m. Sementara clearence ground 30 cm, jarak roda 2,20 m. Mengusung mesin BLDC 3,5 KW. Batteray 80 AH (ampere hour) x 5 buah.
” Dengan tenaga listrik ini mampu menempuh jarak 60 sampai 80 km untuk 1x charge” jelasnya.
Lebih jauh ia menjelaskan kelebihan dari mobil ini jika dibanding mobil biasa pada umumnya adalah ramah lingkungan. Tidak mengeluarkan asap, tidak bersuara dan tidak butuh BBM.
Seperti kendaraan lain pada umumnya, kata Irwan, mobil ini masih memiliki kelemahan karena masih trial and error yaitu pada Steer yang masih keras dan proses pengisian battery tenaga surya yang memakan waktu lama ketika terjadi mendung. Maka sebaiknya jika mendung agar mengisi battery dengan cok listrik.
Irwan berharap agar pemerintah memberikan kesempatan kepada SMK berpresrasi untuk mengembangkan kenampuannya agar negara kita tidak terus terusan impor mobil dari negara luar.
Sementra Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, DR. H. Zulkieflimansyah, merasa puas dan bangga dengan karya Putra NTB ini. DIa berharap agar untuk pengembangan mobil ini kedepan pihaknya akan menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengatakan, terciptanya motor listrik membuktikan bahwa anak-anak NTB itu bisa menciptakan sebuah karya berteknologi tinggi. Apalagi motor listrik ini katanya memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Motor listrik ini, lanjutnya, sejalan dengan program Industrialisasi yang digagas Pemerintah Provinsi, yang menitikberatkan pada proses penambahan nilai dari sebuah produk yang dihasilkan.
“Ini memberikan semangat kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat, bahwa kita bukan hanya mampu memproduksi produk-produk tradisional yang bernilai rendah,” ungkap orang nomor satu di NTB itu.
Kalau mau sejahtera, lanjutnya, masyarakat harus punya lompatan dan keberanian untuk memproduksi barang barang yang memiliki nilai tambah, seperti motor listrik ini. Apalagi NTB akan menjadi tuan rumah MotoGP tahun 2021 mendatang.