AmpenanNews. Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, bersama Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE. M.Sc. membuka kegiatan pementasan Wayang dari bahan limbah dengan tema “Indonesia Darurat Sampah”, di Aula Rinjani SMA Negeri 1 Mataram, Rabu (12/2/2020).
Universitas Malang Tandatangani Kesepakatan Bersama Pemprov NTB
Wagub, Edukasi Mitigasi Bencana Hal Yang Tidak Bisa Ditunda
Pementasan Wayang diikuti dengan penuh antusias, sehingga penonton yang terdiri dari siswa PAUD, TK, SD dan SMA menikmati pertunjukan itu dengan rasa senang, riang dan gembira.
Wagub menyambut baik dan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan siswa SMAN 1 Mataram, yang memanfaatkan limbah sampah sebagai bahan pembuatan wayang. Ia menilai hal tersebut akan menjadi saranana edukasi yang sangat tepat dan efektif terhadap siswa PAUD, TK dan SD.
Umi Rohmi berharap, melalui hal itu, kedepan akan mempu mebagun kesadaran bagi generasi Indonesia, khususnya di NTB untuk selalu menjaga lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah dan mampu mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai guna tinggi.
“Umi mau bertanya, Lombok- Sumbawa ini indah gak? NTB ini Sungai-nya indah, Pantainya indah, Gunung-nya juga indah. Kita harus jaga semua keindahannya itu,” ujarnya di hadapan siswa.
Di hadapan anak-anak usia dini yang hadir, Wagub menjelaskan akan arti pentingnya menjaga lingkungan. Agar terhindar dari segala macam bencana, seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.
Selain itu, Umi Rohmi juga menekankan perlunya menghadirkan fasilitas yang kuat, aman dan tahan gempa. Menurutnya kita harus mengambil pelajaran berharga dari peristiwa gempa bumi yang kita alami.
“Bangunan sekolah, rumah dan fasilitas lainnya, strukturnya harus kuat dan tahan gempa, tidak boleh lagi hanya mementingkan keindahan saja,” ucapnya.
Untuk itu edukasi terkait apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana menjadi hal yang sangat penting. Sekolah-sekolah diminta untuk melakukan simulasi terkait penanggulangan bencana di sekolah. Terutama untuk bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. “Persiapan itu adalah simulasi terhadap bencana yang tidak bisa kita prediksi,” ujarnya.
Untuk itu, Wagub berharap SMAN 1 Mataram harus menjadi pioner untuk NTB bersih. Ia menilai apa yang dilakukan siswa SMAN 1 Mataram saat ini sudah baik. Namun perlu terus diperluas lagi, seperti bagaimana mengelola sampah dan memilah sampah dengan baik, sehingga semua bisa menjadi hal yang bernilai guna.
Ia juga meminta pihak SMAN 1 Mataram, untuk menjadikan pemanfaatan bahan sampah dapat dijadikan sebagai parameter penilaian, sehingga sekolah kita menjadi bersih dan sehat. “Semoga ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di NTB,” harapnya.