AmpenanNews. Serapan Zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, kurang maksimal dari profesi tenaga kependidikan.
Kabis SD Dikbud Akui Pernah Dipanggil Unit Tipikor Polres Lotim
Kepada wartawan media ini Rabu (06/02/2020) Ketua Baznas Lotim Ismul Basar, menuturkan serapan zakat dari guru di Lombok Timur baru berkisar pada besaran 30%.
“30 % itu masih di kalangan ASN guru,” sebut Ismul.
Minimnya serapan zakat dari tenaga pendidik tersebut, dikarenakan banyaknya guru yang mengalami minus gaji.
“Alasannya banyak, karena minus, gajilah, dan lain sebagainya,” terangnya lebih lanjutnya.
Ia juga menyebutkan hal tersebut bukanlah satu-satunya penyebab minimnya serapan zakat dari tenaga pendidikan. Namun juga disebabkan belum adanya ketegasan dari pimpinan (Pemkab) pada dinas terkait turut menjadi faktor utama kurangnya serapan zakat dari kalangan ASN guru.
“Kalau saya lihat, ini memang ada 2 faktor. Selain minusnya kondisi gaji. banyak potongan sana sini. Kemudian ketegasan dari pimpiman Daerah juga cukup berpengaruh” kata dia.
Potensi zakat di Lombok Timur, mencapai lebih dari Rp. 40 Milyar/Tahun yang bersumber dari semua sektor. Sementara itu, ditahun 2020 ini, Baznas Lotim menargetkat serapan zakat sebesar Rp. 15 Milyar.