AmpenanNews. Kendati masih terbilang sepi pengunjung namun para penjaja aneka barang kerajinan di Pasar Seni Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barattampak selalu optimis menantikan para wisatawan yang akan datang berbelanja ke toko mereka.
Salah seorang pedagang barang cindera mata dari bahan kayu di Pasar Seni Sesela, Guntur, menceritakan beberapa tahun terakhir ini Pasar Seni Sesela kurang pengunjung.
Kembangkan Pariwisata Kadispar NTB Punya Terobosan Baru
Wisata Mangrove Di Tanjung Batu Jantung Sekotong
Ditambah lagi dengan peristiwa gempa tahun 2018 lalu yang hingga saat ini masih menyisakan trauma bagi kebanyakan orang. “ Kalau dulu sekitar tahun 2013 hingga 2015, kita betul betul ramai pengunjung. Bahkan kendaraan bis yang datang kesini rata rata 4 -6 bis sehari,” ujar Guntur.
Ia juga mengkalkulasikan jika 1 bis membawa 40 orang penumpang dikali 4 maka ada sekitar 160 orang yang datang belanja.
Sementara untuk musim sepi seperti saat ini jumlah tamu yang datang ke pasar seni sekitar tiga orang saja setiap minggunya.
Lebih jauh ia menjelaskan wisatawan asing yang belanja kepasar seni rata-rata membelanjakan uang nya satu juta hingga satu setengah juta rupiah perorang. Namun untuk wisatawan Australia dan New Zealand dirinya tidak bisa berharap banyak menyusul larangan Negara tersebut bagi warganya untuk tidak membawa barang barang dari bahan kayu untuk masuk ke negaranya.
Walau demikian, Guntur masih menyimpan harapan untuk masa mendatang. Yakni dengan datangnya kapal pesiar asing yang membawa wisatwan berduit untuk belanja cindera mata di Pasar Seni Sesela.
Bernada sama, Kahfi yang juga pedagang barang cindera mata campuran ini menyebutkan jika wisatawan domestik yang datang ke tokonya lebih menyukai kursi dan meja cukli. “ wisatawan domestik sangat menyukai kerajinan kursi dan meja cukli. Mereka rata rata belanja antara 2 juta sampai 10 juta,” ujarnya.
Keduanya berharap optimis tingkat kunjungan wisatawan tahun 2020 ini akan meningkat seiring dibukanya obyek wisata baru di pulau Lombok. An006