AmpenanNews. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat indah karena dibangun di atas keberagaman. Semua etnis yang hidup dan berkembang di NTB saling menyatukan kekuatan untuk membangun dan menata kehidupan yang lebih baik.
Agar NTB terus melaju kencang, maka keberagaman itu harus terus dirawat. Tidak lagi mempertentangkan perbedaan atau menonjolkan primordialisme. Namun, yang dilakukan adalah kerendahan hati untuk saling menghargai perbedaan, tanpa harus melihat latar belakang agama, suku, ras, golongan, warna rambut dan bentuk mata.
Dr. H. Zulkieflimansyah Gubernur NTB menegaskan itu saat menggelar pertemuan dan silaturahim dengan Forum Lintas Etnis Kabupaten Sumbawa, di Villa Matahari, Kabupaten Sumbawa, Minggu (05/01/2020) malam.
Pada kegiatan tersebut, sekitar 13 perwakilan etnis yang hadir. Diantara etnis yang hadir yaitu Bali, NTT, Batak, Jawa, Madura, Tionghoa, Sasak, Minang, Bugis Makassar, Sunda, Papua dan Sumbawa sendiri.
Bang Zul sapaan akrabnya itu juga mengingatkan bahwa pembangunan sebuah daerah ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Melihat perkembangan dunia saat ini katanya, kepemimpinan yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah sosok yang rela berkorban, mau melayani dan mau diketuk pintu rumahnya setiap saat serta bersahabat dengan siapa saja.
“Masa kepemimpinan yang otoriter itu sudah lewat masanya,” ungkapnya
Pada kesempatan itu pula, Ketua Forum Komunikasi Lintas Etnis (FKLE) Sumbawa, Deny Wardani menjelaskan kehidupan seluruh masyarakat Sumbawa yang berasal dari berbagai etnis, selama ini terlihat rukun. Hal ini berkat komunikasi yang baik dengan seluruh unsur.
“Kalau ada masalah, kita selesaikan secara adat,” ungkapnya usai kegiatan.
Deny Wardani menambahkan, rasa memiliki terhadap daerah juga menjadi kunci terciptanya kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Meski mereka lahir dan berasal daerah lain di Indonesia, namun mereka sudah merasa menjadi warga Sumbawa. Sehingga, tanggung jawab untuk menjaga, membangun dan membantu pemerintah daerah menjadi kewajiban yang harus dilakukan.
Sebagai ketua FKLE juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTB yang senantiasa mendukung seluruh program yang dilakukan forum komunikasi lintas etnis, baik itu di Sumbawa maupun di Lombok.
Ketua FKLE beserta seluruh jajarannya akan terus mendukung berbagai program yang digagas Pemerintah Provinsi NTB, seperti zero waste, Industrialisasi dan NTB Hijau. Bahkan, dalam waktu dekat ia dan jajarannya akan menanam pohon di sejumlah lahan dan jalan yang gersang. Anr.