AmpenanNews. Kesbangpoldagri MMI, MUI, FKUB dan Kemenag Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, bertempat di lesehan Arbi Desa Rempung, Kecamatan Pringgesela telah berlangsung kegiatan diskusi publik dan sekaligus deklarasi ” Menangkal dan mengantisipasi masuknya faham radikalisme di wilayah kabupaten Lotim,”, Rabu (29|1). Dengan kegiatan diselenggarakan Forum Wartawan Media Online Lombok Timur.
Kemenag dan Kesbangpoldagri Apresiasi FWMOL Gelar Diskusi Publik
Dalam kegiatan tersebut FWMOL mengundang pembicara atau pemateri dari Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri), Kantor Kementerian Agama Lombok Timur, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Wakil Panglima Laskar Majelis Mujahidin Indonesia ( MMI ), Ustadz Taufan Iswandi yang juga Wakil Direktur Ponpes Islam Darusy Syifa.
Sementara sebagai peserta dari kalangan media cetak, online dan elektronik, aktivis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa di Kabupaten Lotim.
Kepala Kementerian Agama Lotim, H. Azharudin dalam diskusi berkesempatan memimpin pembacaan deklarasi tolak radikalisme dengan didampingi Wakil Panglima Laskar Majelis Mujadihin yang juga Wakil Direktur Ponpes Islam Darusy Syifa, Ustadz Taufan Iwandi dan Ketua FKUB Lotim selaky Sekretaris MUI Lotim, Ustadz Ali Fikri dan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) Lotim, Zaitun Akmal.
Deklarasi diikuti oleh peserta diskusi dari media cetak, elektronik dan online, aktivis, mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kabupaten lombok timur.
Adapun poin deklarasi tolak faham radikalisme, pertama Meneguhkan ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah.
Lalu point kedua, Kami menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi dan berafliasi dengan gerakan radikal, terorisme atau gerakan dan atau organisasi kemasyarakatan maupun politik yang bertentangan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang ada, point ketiga, Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat khususnya umat muslim untuk tetap menjaga dan selalu mengutamakan ikhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah dan ukhuwah insaniah.
Point, keempat, Mempercayakan penanganan berbagai persoalan keamanan dan hukum kepada aparat resmi keamanan dan hukum negara sebagai bentuk ketaatan kepada waliyul amri.
Sambutan Pengurus FWMOL Lombok Timur diwakili L. Kamil, dalam sambutannya kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa itu faham radikalisme, kemudian dampak dan bahaya dari faham tersebut.
Termasuk juga upaya-upaya yang akan dilakukan untuk menangkal dan mencegah masuknya faham radikalisme di kabupaten Lotim pada khususnya dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya.
Selain itu untuk membangun sinergi dengan semua lapisan dalam rangka untuk menjaga stabilitas keamanan yang kondusif. Termasuk juga mengenai masalah faham radikalisme yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
” Melalui kegiatan diskusi publik ini bagaimana kita bersama-sama memiliki komitmen untuk menolak masuknya faham radikalisme di Lotim,” tegasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Lotim, H.Azharuddin mengatakan berbagai upaya terus dilakukan pihaknya dalam mengantisipasi masalah radikal tersebut. Dengan terus menerus melakukan sosialiasikan kepada masyarakat maupun dilingkungan ponpes yang ada dibawah naungan Kemenag Lotim.
” Tiga tahun terakhir ini menjadi prioritas mengenai masalah faham radikalisme yang menjadi program menteri,” tegasnya.
Ia menjelaskan masyarakat kita belum siap mengenai masalah perbedaan, padahal dalam falsafah Negera ini bhineka tunggal ika. Namun ini tentunya menjadi masalah ditengah-tengah masyarakat.
Potensi untuk terjadi faham tersebut, banyak di ponpes,maka tentunya kami terus berkeliling ke ponpes dengan menerapkan moderasi beragama dengan mendatangi pondok pesantren.
” Perbedaan itu sunnah, tapi janganlah perbedaan dijadikan saling tidak menyukai satu sama lainnya,” ujarnya.
Kemudian sambutan Sekretaris Bakesbangpoldagri Lotim, Zaitun Akmal mengatakan berterima kasih kepada media yang telah membantu dalam kegiatan masalah radikalisme. Karena kami belum menyelenggarakan kegiatan sudah disalib dengan teman-teman media.
Referensi tentang tentang berbagai isu radikalisme sudah banyak dijumpai diberbagai media massa. Begitu juga di lotim tidak ingin mengatakan ada atau tidak ada.Tapi menjadi tanggungjawab bersama untuk Menangkal faham radikalisme.
” Sinergi dengan semua pihak untuk bersama-sama menangkal dan mengantisipasi masuknya faham radikalisme di wilayah Lotim sangat dibutuhkan,” tandasnya.
Pemaparan dari Wakil Panglima Laskar Majelis Mujahidin, Ustaz Taufan Iswandi mengatakan agama di Indonesia bukan hanya islam,akan tapi banyak agama tentunya ini menjadi masalah.
Setiap seminar selalu menjadi membahas mengenai radikalisme, dengan menggunakan untuk siapa. Maka inilah yang harus diperjelas.
” Di Lotim tidak pernah ada faham radikalisme, karena kalau ada sudah ribut,” tegasnya seraya meminta untuk tidak menyudutkan islam.
Kemudian Sekretaris MUI Lotim|Ketua FKUB Lotim, Ustaz Ali Fikri menjelaskan tidak menginginkan adanya faham radikalisme tersebut, sehingga tentu langkah antisipasi dan pencegahan itu harus mutlak dilakukan.
Oleh karena itu tentunya harus melakukan sinergitas yang kuat untuk bersama-sama berkomitmen menolak faham radikalisme di Lotim.
” Membedah radikalisme ini tidak cukup menghadirkan dari satu agama, akan tapi semua agama harus ada untuk mendudukkan persoalannya,” tegasnya.