AmpenanNews. Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., sebagai nara sumber acara Dialog Program Kentongan RRI Mataram tentang mitigasi bencana bersama, Kepala RRI Mataram Dra. Teguh Yuli Astuti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB yang diwakili Kasi Penanggulangan Bencana BPBD NTB H. Ridho di Kantor RRI Mataram, Selasa (7/1).
Dalam acara dialog tersebut, Danrem 162/WB mengatakan dalam program kentongan ini, pihaknya sudah menginstruksikan kepada para Dandim untuk mensosialisasikannya melalui Babinsa mengingat dalam kondisi tanggap darurat bencana, sangat membutuhkan sandi isyarat salah satunya menggunakan kentongan,manakala sarana modern sudah tidak bisa berfungsi.
Menurutnya, masyarakat harus cerdas dan pandai mengakses informasi berita dari sumber yang resmi atau jelas sehingga informasi yang diperoleh tidak simpang siur yang menjadi polemik atau bahkan membuat keresahan ditengah masyarakat baik tentang Informasi bencana alam maupun informasi lainnya.
“Dengan program kentongan, kami akan roadshow mulai dari Pulau Lombok sampai Pulau Sumbawa untuk mensosialisasikan kentongan, baik dalam situasi kontijensi maupun dalam situasi normal sebagai sarana pemberi pesan kepada masyarakat Danrem.
Sesuai perintah Pangdam IX/Udayana, lanjut Alumnus Akmil 1993 tersebut, pihaknya mensiagakan 1 SSK Yonif 742/SWY setiap hari untuk menghadapi setiap kemungkinan bencana alam dan dalam kondisi siap digerakan termasuk satuan Kodim jajaran Korem 162/WB.
“Ini sudah melaksanakan apel setiap hari dan Kodim-Kodim juga sudah melaksanakan gelar apel terpadu siaga bencana dimasing-masing daerah,” ujarnya.
Lebih jauh Danrem menyampaikan, para Babinsa yang sudah tersebar di satuan Kodim sudah mengiktui pelatihan tentang pembinaan teritorial, mereka memiliki kepedulian dan kemampuan untuk melaksanakan komunikasi efektif ditengah masyarakat. “Mereka sebagai ujung tombak satuan kewilayahan, mereka harus hadir memberi solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi warga binaannya tentunya bersinergi dengan segenap komponen masyarakat lainnya,” jelas Danrem.
Danrem juga menceritakan bahwa beberapa waktu lalu, ia mendampingi Kepala BNPB RI memantau langsung kerusakan hutan di Parado Kabupaten Bima sehingga harus mengambil langkah untuk menempatkan Satgas terpadu mencegah terjadinya perambahan hutan dan ilegal logging.
“Alhamdulillah beberapa oknum sudah berhasil diamankan lengkap dengan barang buktinya, dan akan tetap fokus untuk menghijaukan kembali hutan Parado mengingat ada DAM Parado untuk mengairi sawah dan ladang para petani” termasuk mengembalikan fungsi serta mencegah terjadinya bencana banjir atau longsor ungkapnya.
Untuk menghadapi kondisi cuaca yang ekstrim, Danrem mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati, kurangi perjalanan yang tidak perlu hindari lokasi rawan bencana sehingga mengurangi resiko musibah, Jaga pola makan, harus peduli jalur evakuasi titik kumpul yang aman di wilayahnya, jaga kebersihan lingkungan dan cari informasi disitus resmi atau ke petugas-petugas di wilayah, serta tingkatkan keimanan dan ketaqwaan sesuai keyakinan sehingga selalu dalam lindungannya.
Sementara Kasi Penanggulangan BPBD Provinsi NTB H. Ridho menyampaikan dalam menghadapi bencana alam, masyarakat harus memiliki kesadaran dalam menghadapinya dengan tidak panik sehingga dapat berpikir tenang dalam mengambil langkah penyelamatan untuk mengurangi resiko terjadinya korban bencana,dan BPBD sudah melaksanakan sosialisasi kepada para siswa mulai dari tingkat SMP dan SMA sederajat sekarang sudah 92 SMA yang kita ikutkan program sosialisasi dengan harapan dapat mengedukasi sedini munkin pengetahuan tentang penanganan bencana dengan harapan mengurangi rasio korban bencana,” terangnya. Anr.