AmpenanNews. Memasuki musim hujan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB tidak ingin kecolongan. Sadar NTB sebagai daerah rawan bencana kesiapsiagaan harus tetap terjaga.
Danrem 162/WB Pimpinan Apel Kesiapsiagaan Bencana Prov NTB
Penanaman 6035 pohon Gubernur terus gencarkan NTB hijau.
Untuk itu, Selasa (14/1) dilaksanakan apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Puting Beliung di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020.
Apel yang mengambil tempat di lapangan Kantor Gubernur NTB itu melibatkan berbagai unsur termasuk TNI/Polri, Satpol-PP, PMI dan dan seluruh instansi terkait lainnya..
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTB H Ahsanul Khalik mengatakan, apel tersebut bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, dan angin putting beliung).
Apel dimulai pukul 08.00 Wita dengan inspektur upacara Komandan Korem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han.,.
Dalam apel tersebut Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah melakukan inspeksi pasukan. Sekaligus menyaksikan defile kendaraan operasional kebencanaan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran, Satpol PP, dan PMI.
Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul itu tampak puas menyaksikan kesiapan pasukan penanganan bencana termasuk juga dengan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dimiliki.
Sementara itu, Danrem 162/WB membaca sambutan gubernur mengatakan seluruh elemen masyarakat NTB wajib menyiapkan diri dan menyongsong tugas menghadapi bencana.
“Apel Siaga Bencana ini menunjukan ke publik lokal, nasional dan internasional bahwa Nusa Tenggara Barat siap dan siaga menghadapi bencana,” ujar Danrem.
Danrem mengingatkan dalam menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi Januari dan Februari, diimbau kepada Pemerintah dan elemen masyarakat untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan meminimasir korban.
Dalam apel siaga bencana itu Danrem mengatakan, bahwa BNPB telah menunjuk Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Rule Model dalam penanganan bencana.
Penunjukan ini kata H Ahsanul Khalik sekaligus pengakuan pemerintah pusat atas kinerja pemerintah dan masyarakat NTB dalam menghadapi bencana.
“Tugas kita kedepan semakin berat. Prestasi kinerja selama ini harus terus ditingkatkan karena NTB akan selalu dipantau oleh pusat,” ujarnya.
H. Ahsanul Khalik meminta jajaran BPBD NTB terus siaga dan juga meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak. Anr.