Ampenan News. Wakapolres Kabupaten Lombok Timur Kompol Bayu Eko Panduwinoto. Apresiasi upaya pengungkapan yang telah dilakukan oleh Satreskrim Polres Lombok Timur.
Menurut Bayu “Antara kejadian dengan pengungkapan itu berimbang saat ini. Begitu ada kejadian langsung dapat di ungkap oleh Satreskrim” kata Bayu yang ditemui wartawan di Polres Lotim, Jum’at (18/10).
Berdasarkan data yang dapat di himpun media ini dari Satreskrim, terhitung sejak tanggal 16 September hingga 16 Oktober, ada sekitar 16 lebih kasus kejadian kejahatan yang dapat di ungkap, dan dari semua pengungkapan yang dilakukannya tersebut, Reskrim juga intens termuat di Media lokal.
Sebelum itu Kompol Bayu, juga tetap mengimbau kepada masyarakat. Agar setiap kejadian yang terjadi, harus dapat dilaporkan oleh masyarakat agar dapat ditindak.
“Kepada masyarakat jangan mudah untuk diajak bernegosiasi dengan pelaku kejahatan, entah melalui sistim tebus dan sebagainya. Lebih baik langsung dilaporkan, supaya pelaku-pelaku kejahatan ini dapat ditindak sesuai dengan perbuatannya” imbuhnya.
Upaya pencegahan lainnya yang terus dilakukan. Polres Lotim intens lakukan patroli, pada jam-jam yang sesuai dengan evaluasi.
Adapun dugaan sementara faktor tingginya angka kejahatan di Kabupaten Lombok Timur, dalam hal ini Curanmor. itu disebabkan oleh faktor kecanduan obat-obatan disusul faktor ekonomi.
“Yang paling parah pencurian itu dilakukan oleh para pelaku untuk dapat mengkonsumsi Narkoba. Sehingga untuk mendapatkannya mereka melakukan segala cara, termasuk mencuri dan sejenisnya”
Mengingat tingginya pengaruh obat-obatan terhadap tindak pidana kejahatan. Atas dasar itu kemudian Wakapolres kompol Bayu, terus mendorong Satnarkoba Polres Lotim untuk dapat secara intens melakukan perimbangan terhadap pengungkapan Narkoba.
“Jangan hanya mengungkap miras saja, kalau tidak di imbangi dengan pengungkapan narkotik yang besar, kalau itu tidak bisa dilakukan jangan kasih nama Sat Narkoba dan itu penekanan kami kepada satuan” pungkas Bayu. An001.