Ampenan News. Setelah menghadiri agenda di Urban Planning Exhibiton Hall atau Balkon Perencanaan Kota Qianjiang New City, Tiongkok, Gubernur NTB Dr.H. Zulkieflimanysah bersama istri, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah, Rektor Universitas Mataram (Unram) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram langsung menuju Kantor Pemprov Zhejiang dan bertemu Wakil Gubernur Zhu Congjiu beserta jajarannya, Kamis (24/10/2019).
“Setelah bertemu Wakil Gubernur Provinsi Zhejiang, Pak Zhu Congjiu beserta jajaran kepala dinasnya menjelaskan bagaimana membangun kota secara masif tapi dengan tetap menjaga kelestarian dan keasrian lingkungan, wajarlah kenapa Kota Hangzhou dijuluki surga yang terhampar di bumi,” ujar Gubernur, Kamis (24/10/2019) waktu setempat.
Menurut Gubernur, pengawasan terhadap izin Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) dibuat sangat ketat dan detail, sehingga pembangunan besar-besaran di Hangzhou dan kota-kota lainnya di Provinsi Zhejiang tidak merusak lingkungan dan kesejarahan.
“Pembangunan di sini berparadigma tetap mempertahankan situs sejarah maupun cagar-cagar budaya di kota-kota seluruh Provinsi Zhejiang. Bahkan seni budaya menjadi salah satu obyek daya tarik pariwisata ke provinsi itu,” terang Wakil Gubernur Zhejiang, Zhu Congjiu.
Dari pengamatan sepanjang perjalanan di Hangzhou, beragam ikon dan cagar budaya sejarah Tiongkok masih menghiasi setiap penjuru kota bersebelahan dengan bangunan-bangunan modern. Taman-taman kota yang hijau sejuk dan bersih juga bertebaran. Sedangkan salah satu upaya pelestarian seni budaya di kota tua ini adalah pertunjukan tari di Danau Barat Hangzhou.
“Kemarin malam kami menyaksikan seni tari Zuiyi Shi Hangzhou di atas Danau Barat. Sangat memukau dan spektakuler bagaimana memadukan seni tari tradisional dengan modernisasi teknologi panggung di permukaan air danau plus teknik video dan pencahayaan canggih mengandalkan lanskap asli sekitar danau. Dan ini digelar setiap malam selama tiga musim di Tiongkok, kecuali musim dingin karena air danau membeku,” tambah Gubernur.
Pertunjukan kesenian Zuiyi Shi di atas Danau Barat Hangzhou yang spektakuler, menjadi daya tarik yang kuat bagi para turis. Sementara pembangunan masif infrastruktur berbagai bidang, mendorong Hangzhou jadi kota tujuan investasi lima besar di Tiongkok.
“Turis dan pebisnis yang berkunjung ke Hangzhou mencapai 140 juta per tahun, sementara yang ke Provinsi Zhejiang hampir lima kali lipatnya, 700 juta orang. Itu untuk tujuan wisata dan bisnis, baik domestik maupun internasional,” kata Zhu Congjiu.
Di kota Hangzhou, tempat kantor pusat raksasa e-commerce Alibaba milik Jack Ma ini, konsep dan desain tata kota terlihat begitu rapi, megah namun tetap bersih dan asri. Kota dengan populasi sekitar 10 juta penduduk ini, juga mewajibkan penggunaan sepeda angin maupun sepeda motor listrik untuk warganya. Sementara sepeda motor konvensional (berbahan bakar bensin) masih boleh dipakai di sejumlah wilayah pedesaan atau luar kota.
Selain regulasi alat transportasi ramah lingkungan, pengawasan uji emisi untuk kendaraan bermotor diberlakukan super tegas dan ketat, sehingga tidak ada cerita asap polusi yang tinggi di Provinsi berpenduduk sekitar 57 juta jiwa ini.
“Kami sediakan sepeda gratis di banyak titik kawasan kota, bisa dipakai selama satu jam dengan registrasi dan aplikasi. Begitu juga stasiun-stasiun pengisian ulang listrik untuk motor juga diperbanyak dan harga lebih murah, sehingga warga mau menggunakannya,” tutur Zhu.
Menurutnya, lapangan kerja juga sudah tidak lagi menjadi persoalan ekonomi di provinsi dengan pendapatan kapital tertinggi ketiga di Tiongkok ini. “Pembangunan infrastruktur yang masif membuat masalah ketenagakerjaan terselesaikan di provinsi ini. Boleh dibilang susah mencari pengangguran di sini, kecuali orang yang benar-benar malas bekerja,” kata Wagub Zhu Congjiu.
Fakta-fakta kemajuan Hangzhou dan Provinsi Zhejiang, membuat Gubernur Zulkieflimansyah semakin yakin untuk menjalin kerja sama sister province antara NTB dengan Zhejiang.
“Kami ingin meniru akselerasi pembangunan di Zhejiang, kita bangun kerja sama sister province dan sister city ke depannya. Baik dari sisi pembangunan infrastruktur, tata kota atau permukiman, pertamanan hingga pendidikan. Termasuk dengan semangat mempertahankan kelestarian sejarah, seni budaya dan juga lingkungan. Yang penting ada niat dan kemauan, ditunjang dengan realisasi kinerja dan pembiayaan, kita bisa mencontoh pembangunan di Hangzhou dan menghadirkan konsep yang sama di NTB. Kita kerahkan segala sumber daya yang ada, mulai dari kampus berkolaborasi dengan seluruh dinas yang relevan hingga komunitas masyarakat untuk mewujudkannya,” pungkas Doktor Zul. Anr.