Ampenan News. “Untung tak dapat diraih dan malang tak dapat dihindari!” Sepenggal pribahasa ini seakan cocok untuk menggambarkan suasana hati, Briptu Charis Sigit, seorang anggota Polri yang mengalami luka serius akibat lontaran batu dari pendemo, awal pekan lalu.
Bagaimana tidak, satu minggu ke depan seharusnya Charis akan menikmati masa-masa bahagia karena akan melangsungkan pertunangannya dengan Fika, kekasih tercinta.
Segala persiapan acara pertunangan pun yang telah dikemas dengan baik pun buyar. Karena di hari naas itu, pria yang sehari-hari bertugas Satbrimob Polda Metro Jaya ini ditugaskan untuk menjalankan pengamanan unjuk rasa para pelajar yang melakukan penolakan pengesahan UU KPK dan pembahasan sejumlah RUU di Gedung DPR. Sebagai Abdi Negara, Chariss pun pantang menapik tugas yang diberikan.
Maka dia bersama rekan-rekan anggota Brimob yang lain segera menjalankan tugas pengamanan tersebut.
Demo yang semula kondusif tiba-tiba menghangat tanpa diketahui asal muasalnya.
Kondisi semakin parah karena sejumlah pelajar STM, tiba-tiba melakukan pemblokiran jalan tol dalam kota yang berada di depan Gedung DPR. Tak hanya memblokir, para bocah ABG ini mulai melempari petugas dengan botol, batu ataupun besi yang mereka temui.
“Saat itu belum semua jalan tol ditutup massa, separuh badan jalan masih bisa dilalui. Maka saya dan beberapa teman mulai mengatur mobil-mobil yang sedang menuju ke arah Slipi. Kami hanya coba melindungi, agar massa tidak melakukan penyerangan kepada mobil-mobil yang melintas,” cerita Briptu Charis saat dikunjungi wartawan di RS Kramatjati, Sabtu (28/9).
Charis menceritakan ketika dia sedang berusaha mengatur arus kendaraan di dalam tol itulah, sebuah benda keras melayang dan menghantam bagian wajahnya hingga tulang hidungnya patah.
“Kebetulan waktu kejadian, orang tua saya baru pulang Umroh, dan mereka shock ketika melihat kondisi saya saat melakukan video call. Begitu juga dengan kekasih saya, karena awal bulan Oktober ini kami akan bertunangan. Karena peristiwa ini, pertunangan kami terpaksa ditunda,” katanya.
Charis masih beruntung karena kekasihnya Fika tetap setia menungguinya di rumah sakit selama proses pemulihan. Sang calon tunangan merasa cukup shock saat mendengar Charis mendapat musibah karena lemparan pendemo.
“Sedih dan shock berat mendengar kekasih saya kena musibah, tapi mau bagaimana lagi, itu sudah tugas Abdi Negara seperti Charis,” kata Fika.
Namun kejadian ini sama sekali tidak akan membuat Fika kapok untuk tetap menjalin asmara dengan Charis. “Saya siap menjadi isteri polisi, walau saya tahu hal-hal seperti yang dialami Charis saat ini bisa terjadi lagi. Tapi saya siap dengan resiko tersebut,” ujarnya.@L007r.