Terjemahan

AmpenanNews – Lebaran Topat pada tahun ini berlangsung cukup meriah, pasalnya semua elemen masyarakat Lombok Utara turut berpartisipasi dalam gawe yang diadakan Pemda KLU tersebut.

Dengan membawa “Dulang Pesajiq” disertai iringan musik tradisional, arak-arakan dari kontingen tiap kecamatan menampilkan suguhan yang unik dan berbeda-beda, sehingga mampu menarik perhatian masyarakat yang hadir dalam kesempatan itu.

“Adat masyarakat Lombok Utara adalah adat yang bersendi syari’at, yaitu apapun yang kita lakukan untuk kemaslahatan masyarakat kita atau apapun piranti-piranti adat yang ada, apabila kita telusuri kebelakang maka semuanya itu bersumber dari pada ajaran agama, terutama pada nilai-nilai dan filosofi-filosofinya,” jelas Bupati Najmul.

Bupati KLU, H. Najmul Akhyar, mengungkapkan bahwa Lebaran Topat merupakan suatu tradisi yang sangat baik, karena adat di Lombok Utara bersendi pada syari’at dimana nilai-nilai dan filosofi yang terkandung pada perayaan Lebaran Topat tersebut bersumber dari agama.

Baca Juga :  Gempa Di Jawa Terasa Sampai Pulau Lombok

Bupati juga menjelaskan bahwa Lebaran Topat adalah merupakan bentuk kesyukuran dan kegembiraan warga masyarakat, karena dahulu banyak warga muslim yang berpuasa selama enam hari di bulan Syawal sehingga dihari ketujuh mereka merayakannya dengan lebaran beriq/lebaran kecil yaitu “Lebaran Topat”.

Diakhir acara Bupati Najmul kemudian membuka perayaan Lebaran Topat secara simbolis ditandai dengan pembedahan ketupat raksasa yang didampingi oleh Wakil Bupati dan Kepala Disbudpar Lombok Utara.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments