Ampenan News. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd membuka sekaligus memberikan sambutan pada Seminar Nasional dan Lokakarya Sirkulasi Ekonomi Pengelolaan Sampah, Rabu (27/03).
Indonesia merupakan negara penyumbang sampah ke laut nomor 2 terbesar setelah china. Semua orang menghasilkan sampah setiap harinya bahkan setiap jam. Sampah plastik di laut indonesia sekitar 57% dan 80% sampah tersebut berasal dari daratan. Hal tersebut menyebabkan kematian satwa laut karena memakan sampah plastik.
Menurut Ummi Rohmi, kondisi lingkungan dan pengelolaan sampah di negara ini belum sesuai harapan. Seminar ini adalah salah satu hal yang sangat penting untuk masa depan Nusa Tenggara Barat. Menjaga lingkungan untuk mewariskan alam pada generasi di masa yang akan datang.
“Ini lah yang paling berharga, seperti apa perlakuan kita saat ini. Itulah yang akan diterima oleh generasi di masa yang akan datang” tuturnya.
NTB merupakan daerah yang menjual keindahan alamnya. Berbicara keindahan, berhubungan erat dengan kelestarian dan lingkungan. Suatu hal yang tidak mungkin, jika kita memperkenalkan dan mempersilahkan wisatawan untuk datang namun disisi lain masyarakat tidak memiliki tanggungjawab untuk menjaga lingkungan.
“Mari kita pikirkan bersama, mari kita cross check pada diri kita masing-masing” jelas Ummi Rohmi.
Dalam sambutannya, Ummi Rohmi menjelaskan ikan dan garam terkontaminasi mikroplastik. Garam yang merupakan salah satu bahan yang sering kita konsumsi mengandung 90% mikroplastik.
“Kita makan ikan dan garam yang mengandung mikroplastik, itu semua karena kesalahan kita semua. Karena pandangan kita terhadap sampah yang salah” ujarnya.
Ummi Rohmi mengajak hadirin untuk mengubah mindset dan cara berpikir masyarakat untuk memandang sampah. Sampah bukan menjadi masalah dan musibah, tetapi bagaimana kita memandang sampah sebagai sumber daya. Jika dikelola dengan baik, sampah akan membawa manfaat.
“Mari bersama-sama dengan stakeholder terkait, dengan LSM, dan semua masyarakat yang peduli dengan masalah ini” tuturnya.
Diakhir sambutannya Ummi Rohmi berharap agar memiliki lebih banyak Bank Sampah di desa dan keluarahan, masyarakat teredukasi untuk memilah sampah. Industri dan perusahaan di NTB pun wajib mengikuti rencana Pemerintah untuk lingkungan ini.
“Jika Bank Sampah ini sudah tersedia di desa-desa dan kelurahan kita, maka tugas dan tanggungjawab pemerintah adalah mendorong dan menjaga sistem jangan sampai tersumbat”.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Ir. Madani Mukarom, BScF, MSi menjelaskan tujuan dari seminar ini adalah memberikan gambaran umum tentang program NTB Zero Waste, menyinkronkan Program NTB Zero Waste antara Pemprov dan Pemkab, Pemkot dan seluruh stakeholder lain di NTB dan perencanaan langkah-langkah teknis untuk pencapaian Program NTB Zero Waste.
“Ini merupakan teknologi baru yang kelak kita lakukan pada program Zero Waste ini” tuturnya.TM005